Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penambahan Infrastruktur Listrik Jauh dari Target, Realisasi Investasi Ketenagalistrikan Hanya 59 Persen

Kompas.com - 13/01/2021, 19:41 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM melaporkan, realisasi investasi di sektor ketenagalistrikan pada tahun 2020 jauh di bawah target yang ditetapkan.

Hal tersebut diakibatkan tertundanya berbagai pembangunan infrastruktur tenaga listrik selama pandemi Covid-19 yang telah merebak pada awal tahun lalu.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kemeneterin ESDM Rida Mulyana mengatakan, realisasi investasi di sektor ketenagalistrikan pada 2020 sebesar 7,04 miliar dollar AS atau setara Rp 99,9 triliun (asumsi kurs Rp 14.200 per dollar AS).

Baca juga: Sepanjang Tahun 2020, Indonesia Impor Listrik 120 MW dari Malaysia

Realisasi tersebut hanya setara 59 persen dari target yang ditetapkan, yakni sebesar 11,95 miliar dollar AS.

"(Pembangunan infrastruktur) ini langsung berdampak pada investasi yang kita spend pada 2020, pembangkit mundur, transmisi dan gardu induk juga begitu," kata Rida dalam konferensi pers virtual, Rabu (13/1/2021).

Rida menjelaskan, pandemi Covid-19 mengakibatkan lima indikator pembangunan infrastruktur tenaga listrik tidak mencapai target.

Bahkan, empat indikator di antaranya tidak mencapai 60 persen dari target.

"Bisa dilihat pembangkitan, transmisi, kemudian gardu induk, jaringan distribusi, semuanya di bawah 60 persen meskipun masih tetap di atas 50 persen," ujar Rida.

Baca juga: Konsumsi Menurun, Pemerintah Genjot Penggunaan Mobil Listrik Hingga Ekspor Listrik

Adapun untuk penambahan pembangkit, realisasinya hanya mencapai 2.866,6 mega watt (MW) atau setara 55 persen dari target 5.209,48 MW.

Menurut Rida, pembatasan aktivitas yang terjadi pada sepanjang tahun lalu mengakibatkan kegiatan konstruksi terhambat, sehingga pelaksanaan Commercial Operation Date (COD) pun diundur.

"Karena pembangkitnya mundur, maka transmisi dan gardu induk ikutan," kata dia.

Tercatat, realisasi penambahan transmisi hanya mencapai 2.648 kms atau setara 59 persen dari target 4.4596 kms.

Lalu, penambahan gardu induk hanya 7.870 MVA atau 55 persen dari target 14.247 MVA dan penambahan jaringan distribusi hanya 27.434 kms atau 59 persen dari target 46.412 kms.

Baca juga: Upaya Indonesia Jadi Produsen Kendaraan Listrik Global

Satu-satunya indikator pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang mencapai lebih dari 60 persen hanya lah penambahan gardu distribusi, yang realisasinya sebesar 2.590 MVA atau 81 persen dari target 3.212 MVA.

"Tiap tahun terdapat penambahan jumlah pelanggan, maka dengan sendirinya tidak terhindarkan pembangunan gardu distribusi," ucap Rida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com