JAKARTA, KOMPAS.com - Inditex mempercepat proses penutupan gerai toko Bershka, Pull & Bear, dan Stradivarius di China.
Rencana ini adalah bagian dari rencana transformasi digital yang dimulai pada 2020 setelah perusahaan mengalami kerugian jutaan dollar yang dialami selama pandemi.
Mengutip dari Entrepreneur, Kamis (14/1/2021), pada bulan Juni 2020 yang lalu, raksasa fast fahsion ini melaporkan bahwa mereka akan menutup 1.200 toko secara permanen di seluruh dunia dan sekarang prosesnya sudah maju selama bulan Januari ini.
Baca juga: 3 Cara Melindungi Bisnis Kecil Anda dari Penipuan
Menurut portal WWD, ada sebanyak 93 cabang yang akan ditutup, 37 di antaranya adalah Pull & Bear, 34 Bershka dan 22 Stradivarius.
Penutupan perusahaan dilakukan secara bertahap, namun rencananya ketiga merek tersebut hanya akan melakukan penjualannya melalui toko online mereka.
Hingga kuartal ketiga tahun 2020, perusahaan konglomerat ini telah meningkatkan penjualan online sebesar 75 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.
"Rencananya akan memungkinkan jaringan seperti Bershka, Pull & Bear dan Stradivarius untuk meningkatkan penjualan online di China dan Jepang," komentar Inditex menjelaskan perubahan model bisnis ini.
Sementara untuk brand Zara, Zara Home, Oysho dan Massimo Dutti akan terus hadir secara fisik di pasar Asia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.