Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meleset dari Target, Realisasi Bauran EBT 2020 Hanya 11,5 Persen

Kompas.com - 14/01/2021, 14:22 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM melaporkan, realisasi porsi energi baru terbarukan (EBT) terhadap bauran energi nasional pada 2020 tidak mencapai target.

Direktur Jenderal EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan, sepanjang tahun lalu, porsi bauran EBT hanya bertambah 2,36 persen menjadi 11,51 persen dari 9,2 persen pada 2019.

"Angkanya besar atau kecil? Targetnya memang 13,4 persen," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Kamis (14/1/2021).

Realisasi tersebut masih sangat jauh dari target pemanfaatan EBT pada 2025 yang tercantum dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN), yakni sebesar 23 persen.

"Angkanya masih cukup panjang mencapai 23 persen," ujar Dadan.

Baca juga: Kinerja Pasar Saham Diproyeksi Makin Superior pada Akhir 2021

Untuk penambahan kapasitas listrik terpasang bersumber EBT, realisasinya sebesar 176 MW.

Dadan mengakui, penambahan tersebut masih sangat minim, diakibatkan tertundanya berbagai pembangunan pembangkit listrik berbasis EBT selama pandemi Covid-19.

"Jadi ada beberapa pembangkit seperti panas bumi, COD-nya diundur ke 2021," kata dia.

Imbas dari penundaan tersebut, realisasi investasi di sektor EBTKE pun berada cukup jauh dari target yang telah ditentukan.

Dadan mencatat, realisasi investasi di sektor EBTKE sebesar 1,76 miliar dollar AS atau setara 70 persen dengan target yang telah ditetapkan.

"Ini lebih banyak dikontribusikan dari sisi panas bumi dan sisi PLTA," ucapnya.

Baca juga: Penutupan Perdagangan Sesi I, Saham-saham Farmasi Rontok

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com