Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Jauh dari Target, Pemerintah Optimistis Bauran EBT 23 Persen Dapat Tercapai

Kompas.com - 15/01/2021, 12:32 WIB
Rully R. Ramli,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) optimistis target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23 persen pada 2025 dapat tercapai, meskipun realisasi pertumbuhannya belum signfikan.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Dadan Kusdiana melaporkan, realisasi porsi EBT terhadap bauran energi nasional pada 2020 sebesar 11,51 persen.

Angka tersebut di bawah dari target yang telah ditetapkan, yakni sebesar 13,4 persen.

Baca juga: Meleset dari Target, Realisasi Bauran EBT 2020 Hanya 11,5 Persen

Namun, Dadan menyambut baik pertumbuhan bauran EBT sebesar 2,36 persen dari tahun 2019 ke 2020.

“Angkanya masih cukup panjang mencapai 23 persen,” kata Dadan dalam konferensi pers virtual, dikutip Jumat (15/1/2021).

Dadan mengaku optimistis target yang tercantum dalam Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) itu dapat tercapai, melihat pertumbuhan bauran pembangkit listrik EBT setiap tahunnya.

“Kita akan menambah 9.000-an mega watt (MW) untuk pembangkit listrik EBT. Ini angkanya masuk 23 persen untuk pembangkit listrik yang melalui PLN,” ujar dia.

Selain dari sektor pembangkit, pemerintah juga akan menggenjot bauran EBT dari sektor bahan bakar minyak (BBM), melalui pelaksanaan program biodiesel 30 persen (B30).

Baca juga: PLN Dapat Pendanaan 500 juta Dollar AS untuk Kembangkan EBT

Dalam dua sampai tiga tahun ke depan, kata Dadan, akan masuk produk bahan bakar hijau seperti green diesel atau green gasoline, bensin atau solar yang diproduksi langsung di kilang dengan bahan baku minyak sawit.

“Insya Allah angka 23 persen sudah terpetakan dengan baik capai 2025,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com