JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Komisaris PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk Andi Gani Nena Wea optimis pergerakan saham perusahaannya akan terus positif dengan pencapaian kinerja dan proyek-proyek baru yang telah didapatkan.
Emiten Bursa Efek Indonesia (BEI) berkode PTPP ini hingga akhir 2020 telah meraih kontrak baru sebanyak Rp 22,26 triliun.
“Kami sangat optimistis di tahun ini saham PTPP akan terus naik karena adanya proyek-proyek baru yang akan dikerjakan," dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: IHSG Ditutup Melemah di Sesi Pertama, 5 Saham Farmasi Auto Reject Bawah
Andi menambahkan, PT PP telah menganggarkan belanja modal (capital expenditure) senilai Rp 6,2 triliun atau naik dua kali lipat dari tahun 2020.
Sebagian besar belanja modal tersebut akan dimanfaatkan untuk membiayai proyek pengembangan jalan tol dengan 37 persen dari total anggaran.
Sisanya dialokasikan untuk proyek pengembangan properti dan residential sebesar 9 persen, pengembangan kawasan dan bandar udara sekitar 12 persen, dan pengembangan investasi melalui anak usaha 33 persen.
“Capex di tahun ini untuk proyek-proyek investasi PTPP seperti jalan tol, kawasan-kawasan industri, pengembangan kawasan pariwisata termasuk akses jalan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dan sebagainya," kata dia.
Optimisme pada tahun 2021 juga didukung dengan mulai dilaksanakannya program vaksinasi Covid-19 di Indonesia. Program tersebut, kata Andi Gani, diharapkan menjadi awal yang baik untuk pembangunan nasional.
"PTPP siap memberikan berkontribusi lebih baik untuk bangsa di tahun 2021 dengan semangat baru. PTPP sangat optimitiss target tahun ini dapat dicapai sepenuhnya," ungkapnya.
Baca juga: Kaesang Colek Saham Perbankan, Berikut Analisis Saham BJTM
Pergerakan saham PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP) terus melejit. Tercatat, naik 129,83 persen selama 3 bulan dan sebesar 109,05 persen dalam waktu 6 bulan terakhir ini.
Pada penutupan di BEI hari ini, harga saham PTPP melonjak 8,78 persen menjadi Rp 2.230.
Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.