Investasi saham biasanya jangka panjang. Lebih dari 5 tahun. Mungkin saja tujuan Anda investasi, karena persiapan dana pensiun, biaya pendidikan anak, atau biaya haji.
Pikirkan lagi tujuan ini, sehingga membantu Anda membuat keputusan yang tepat. Misalnya, investasi untuk biaya pendidikan anak 10 tahun ke depan.
Janganlah Anda menuruti hawa nafsu sesaat, tergiur harga saham yang naiknya baru single digit atau dobel digit. Padahal ada potensi keuntungan lebih besar apabila Anda bersabar.
Keuntungan besar ini akan mampu menutup biaya kuliah anak Anda. Ingat, masa depan anak berada di tangan Anda sebagai orangtua.
Baca Juga: Tahun Baru Waktunya Investasi, Ini Jadwal dan Cara Beli 6 Seri SBN Ritel 2021
Investasi sangat penting dalam mengatur keuangan. Tetapi dana darurat jauh lebih penting untuk Anda amankan.
Agar bisa mencapai porsi dana darurat yang ideal, Anda harus rajin menyisihkan uang setiap bulan. Dana darurat bermanfaat jika ada kebutuhan mendesak, namun tidak punya tabungan.
Percuma Anda bisa investasi, tapi dana darurat diabaikan. Sebab investasi saham tidak likuid. Butuh waktu untuk mencairkannya. Sementara kebutuhan mendesak perlu uang tunai segera.
Oleh karena itu, kalau ingin terus berinvestasi, pastikan terlebih dahulu Anda memiliki dana darurat yang cukup.
Jika Anda punya dana darurat memadai, sedangkan tujuan investasi Anda jangka pendek, misalnya untuk mengumpulkan DP rumah atau kendaraan, lebih baik tunda investasi.
Kenapa? Sebab investasi saham sifatnya jangka panjang. Baru investasi atau beli saham, langsung cuan gede.
Kalau Anda ingin cepat uang ‘beranak pinak’ untuk mewujudkan tujuan investasi jangka pendek Anda, maka alihkan saja anggaran investasi Anda ke instrumen lain, seperti emas, reksadana, maupun deposito.
Selalu Amati Kondisi Pasar
Investasi saham tidak lepas dari kondisi pasar. Untuk mengetahui hal tersebut, Anda harus banyak membaca. Baik itu membaca keterbukaan informasi di website Bursa Efek Indonesia, mencari informasi terkini di media massa, hingga rajin memelototi laporan keuangan perusahaan.
Dengan demikian, Anda dapat mengetahui, menyimpulkan, dan mengambil keputusan yang tepat untuk kegiatan investasi Anda saat ini. Terpenting, jangan memutuskan sesuatu karena ikut-ikutan.
Artiel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.