Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekonomi Masih Sulit, Investasi Saham Lanjut Terus atau Tunda Dulu?

Kompas.com - 16/01/2021, 11:00 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Investasi saham biasanya jangka panjang. Lebih dari 5 tahun. Mungkin saja tujuan Anda investasi, karena persiapan dana pensiun, biaya pendidikan anak, atau biaya haji.

Pikirkan lagi tujuan ini, sehingga membantu Anda membuat keputusan yang tepat. Misalnya, investasi untuk biaya pendidikan anak 10 tahun ke depan.

Janganlah Anda menuruti hawa nafsu sesaat, tergiur harga saham yang naiknya baru single digit atau dobel digit. Padahal ada potensi keuntungan lebih besar apabila Anda bersabar.

Keuntungan besar ini akan mampu menutup biaya kuliah anak Anda. Ingat, masa depan anak berada di tangan Anda sebagai orangtua.

Baca Juga: Tahun Baru Waktunya Investasi, Ini Jadwal dan Cara Beli 6 Seri SBN Ritel 2021

3. Prioritaskan gaji untuk dana darurat

Investasi sangat penting dalam mengatur keuangan. Tetapi dana darurat jauh lebih penting untuk Anda amankan.

Agar bisa mencapai porsi dana darurat yang ideal, Anda harus rajin menyisihkan uang setiap bulan. Dana darurat bermanfaat jika ada kebutuhan mendesak, namun tidak punya tabungan.

Percuma Anda bisa investasi, tapi dana darurat diabaikan. Sebab investasi saham tidak likuid. Butuh waktu untuk mencairkannya. Sementara kebutuhan mendesak perlu uang tunai segera.

Oleh karena itu, kalau ingin terus berinvestasi, pastikan terlebih dahulu Anda memiliki dana darurat yang cukup.

4. Melihat jangka waktu investasinya

Jika Anda punya dana darurat memadai, sedangkan tujuan investasi Anda jangka pendek, misalnya untuk mengumpulkan DP rumah atau kendaraan, lebih baik tunda investasi.

Kenapa? Sebab investasi saham sifatnya jangka panjang. Baru investasi atau beli saham, langsung cuan gede.

Kalau Anda ingin cepat uang ‘beranak pinak’ untuk mewujudkan tujuan investasi jangka pendek Anda, maka alihkan saja anggaran investasi Anda ke instrumen lain, seperti emas, reksadana, maupun deposito.

Selalu Amati Kondisi Pasar

Investasi saham tidak lepas dari kondisi pasar. Untuk mengetahui hal tersebut, Anda harus banyak membaca. Baik itu membaca keterbukaan informasi di website Bursa Efek Indonesia, mencari informasi terkini di media massa, hingga rajin memelototi laporan keuangan perusahaan.

Dengan demikian, Anda dapat mengetahui, menyimpulkan, dan mengambil keputusan yang tepat untuk kegiatan investasi Anda saat ini. Terpenting, jangan memutuskan sesuatu karena ikut-ikutan.

 

Artiel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com