Agar bisa mencapai porsi dana darurat yang ideal, Anda harus rajin menyisihkan uang setiap bulan. Dana darurat bermanfaat jika ada kebutuhan mendesak, namun tidak punya tabungan.
Percuma Anda bisa investasi, tapi dana darurat diabaikan. Sebab investasi saham tidak likuid. Butuh waktu untuk mencairkannya. Sementara kebutuhan mendesak perlu uang tunai segera.
Oleh karena itu, kalau ingin terus berinvestasi, pastikan terlebih dahulu Anda memiliki dana darurat yang cukup.
Jika Anda punya dana darurat memadai, sedangkan tujuan investasi Anda jangka pendek, misalnya untuk mengumpulkan DP rumah atau kendaraan, lebih baik tunda investasi.
Kenapa? Sebab investasi saham sifatnya jangka panjang. Baru investasi atau beli saham, langsung cuan gede.
Kalau Anda ingin cepat uang ‘beranak pinak’ untuk mewujudkan tujuan investasi jangka pendek Anda, maka alihkan saja anggaran investasi Anda ke instrumen lain, seperti emas, reksadana, maupun deposito.
Selalu Amati Kondisi Pasar
Investasi saham tidak lepas dari kondisi pasar. Untuk mengetahui hal tersebut, Anda harus banyak membaca. Baik itu membaca keterbukaan informasi di website Bursa Efek Indonesia, mencari informasi terkini di media massa, hingga rajin memelototi laporan keuangan perusahaan.
Dengan demikian, Anda dapat mengetahui, menyimpulkan, dan mengambil keputusan yang tepat untuk kegiatan investasi Anda saat ini. Terpenting, jangan memutuskan sesuatu karena ikut-ikutan.
Artiel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan