Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan IHSG Naik 1,85 Persen, Kapitalisasi Pasar Capai Rp 7.430 Triliun

Kompas.com - 16/01/2021, 12:38 WIB
Yohana Artha Uly,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama sepekan naik sebesar 1,85 persen, menjadi berada di level 6.373,4 dari penutupan pekan sebelumnya yang di level 6.257,8.

Dalam keterangan resminya, Sabtu (16/1/2021), BEI menyatakan dengan kenaikan tersebut kapitalisasi pasar seluruh saham di bursa mencapai Rp 7.430,3 triliun, naik sebesar 1,77 persen dari pekan lalu yang sebesar Rp 7.301 triliun.

Adapun peningkatan tertinggi pekan ini terjadi pada rata-rata volume transaksi harian bursa sebesar 48,77 persen menjadi 32.357 miliar saham, dari pekan lalu yang sebesar 21.750 miliar saham.

Baca juga: Ekonomi Masih Sulit, Investasi Saham Lanjut Terus atau Tunda Dulu?

Capaian itu diikuti dengan kenaikan rata-rata nilai transaksi harian selama sepekan sebesar 33,06 persen atau menjadi Rp 25,1 triliun dari Rp 18,9 triliun pada penutupan pekan lalu.

Di sisi lain, rata-rata frekuensi transaksi harian juga naik 25,83 persen menjadi 1.870.589 kali transaksi dari penutupan pekan lalu yang sebanyak 1.486.659 kali transaksi.

Sementara investor asing pada penutupan pekan ini mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 49,80 miliar. Sedangkan sepanjang tahun berjalan 2021 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 10,57 triliun.

Adapun selama sepekan, terdapat dua pencatatan obligasi dan satu pencatatan perdana saham.

Pertama, Obligasi Ketrosden Triasmitra I Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Ketrosden Triasmitra dengan nilai emisi senilai Rp 583 miliar.

Perusahaan ini bergerak di bidang pembangunan, penjualan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi kabel serat optik.

Baca juga: Susul Huawei, Kini Giliran Xiaomi Masuk Daftar Hitam AS

Kedua, Obligasi Pyridam Farma I Tahun 2020 yang diterbitkan oleh PT Pyridam Farma Tbk dengan nilai nominal sebesar Rp 300 miliar. Adapun jangka waktu obligasi ini selama 5 tahun.

Maka total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang 2021 adalah dua emisi dari dua emiten senilai Rp 880 miliar.

Dengan kedua pencatatan itu, total keseluruhan emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 467 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 425,9 triliun dan 47,5 juta dollar AS, yang diterbitkan oleh 129 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI pun menjadi sebanyak 134 seri dengan nilai nominal Rp 3.902,2 triliun dan 400 juta dollar AS. Sementara EBA sebanyak 11 emisi senilai Rp 7,38 triliun.

Untuk pencatatan perdana saham dilakukan oleh PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk. Dengan kode saham DGNS, perseroan menjadi emiten ketiga di tahun 2021.

Perusahaan ini dicatatkan pada sektor trade, services & investment dengan subsektor healthcare. Harga penawaran DGNS Rp 200 per lembar saham dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 1,25 miliar lembar saham, sehingga kapitalisasi pasarnya senilai Rp 250 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com