Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER DI KOMPASIANA] Parasut pada Pesawat | Kebijakan Baru WhatsApp | Setop Stigmatisasi Janda

Kompas.com - 16/01/2021, 16:16 WIB
Harry Rhamdhani

Penulis

KOMPASIANA--Sudah sepekan sejak jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 banyak sekali masukan maupun pendapat dari masyarakat agar kejadian itu tidak terulang lagi.

Pencarian masih terus dilakukan, dari penumpang hingga ditemukannya black box yang diharapkan bisa membantu penyebab jatuhnya pesawat. Dan ini akan diperpanjang selama hingga Senin (18/1/2021).

Atas kejadian ini, industri maupun bisnis penerbangan di Indonesia harapannya makin berbenah.

Jika musibah tidak bisa diprediksi, paling tidak sebesar mungkin untuk mengantisipasi.

Selain kabar terkait jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, masih ada konten terpopuler dan menarik lainnya di Kompasiana dalam sepekan.

1. Menanti Hadirnya Parasut Pesawat untuk Mencegah Jatuhnya Korban Jiwa dalam Kecelakaan Penerbangan

Kompasianer Tuhombowo Wau ingin industri pesawat makin berinovasi membuat semacam alat untuk menihilkan atau mengurangi jumlah korban jiwa ketika terjadi kecelakaan penerbangan.

"Maksudnya, mengapa industri tidak menginisiasi terciptanya sebuah alat, agar ketika terjadi musibah dan pesawat jatuh, para penumpang tidak ikut remuk di dalamnya?" tanya Kompasianer Tuhombowo Wau dalam tulisannya.

Pertanyaan itu muncul berdasarkan adanya ide rancangan "parasut pesawat" dari seorang insinyur penerbangan asal Ukraina bernama Vladimir Tatarenko.

Dalam desain yang sudah lama dibuatnya, lanjut Kompasianer Tuhombowo, Tatarenko merancang pesawat berkapsul dan berparasut. (Baca selengkapnya)

2. Duh, Terlanjur Pencet Setuju Berbagi Data WhatsApp ke Facebook, What Should I Do?

Kompasianer Efrem Siregar ketika itu masih setengah sadar karena baru bangun dari tidurnya dan memilih "setuju" saat pemberitahuan WhatsApp masuk.

Pikirnya saat itu sekadar pemberitahuan belaka. Makanya, tanpa membaca secara rinci, langsung dipilih "setuju".

Barulah saat membuka Twitter, warganet banyak yang membahas kebijakan WhatsApp yang baru, yang baru saja ia setujui itu.

"Pada akhirnya, masalah keamanan, kenyamanan pengguna dan payung hukum adalah beberapa isu penting untuk dipikirkan," tulis Kompasianer Efrem Siregar. (Baca selengkapnya)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com