Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Jurus BUMN agar UMKM RI Tak Kalah dengan Malaysia dan Thailand

Kompas.com - 18/01/2021, 12:02 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, UMKM Indonesia masih kalah jika dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand dalam ekspor dan rantai pasok global atau global value chain.

Saat ini, kata pria yang akrab disapa Tiko itu, keterlibatan UMKM Indonesia dalam ekspor hanya 14,7 persen dan global value chain hanya 6,3 persen.

Global value chain kita harus tingkatkan sebagai contoh di Malaysia keterlibatan UMKM dalam global value chain 46,2 persen,” ujar Tiko dalam webinar, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Soal Tagihan Listrik Rp 68 Juta, PLN Ungkap Meteran Dipasangi Kawat Jumper

Tiko menjelaskan, berdasarkan hasil riset, ada tiga tantangan yang saat ini masih dihadapi UMKM Indonesia. Pertama, misalnya terkait kapabilitas UMKM dalam negeri.

“Pertama adalah capability dalam mengelola usaha masih harus ditingkatkan. Jadi managerial skill bagaimana mereka mengelola keuangannya dan sebagainya ini memang harus diitingkatkan dengan pembinaan dan bimbingan,” kata dia.

Kedua, terkait akses pembiayaan. Kendati begitu, lanjut Tiko, akses pembiayaan terhadap UMKM di Indonesia lima tahun terakhir sudah mulai ada peningkatan.

Ketiga, akses terhadap pasar domestik maupun internasional. Bagi Tiko, hal ini perlu ditingkatkan agar UMKM Indonesia bisa semakin berkembang.

“Sebagaimana kita tau bahwa kemapuan UMKM untuk bisa menembus pasar baru di global ini masih sangat terbatas. Oleh karena itu perlu ada katalis dan perusahana besar yang membawa UMKM ini untuk bisa menembus pasar di luar negeri,” ungkapnya.

Baca juga: Digugat Pengusaha Asal Surabaya, Antam Mengaku Tak Pernah Jual Emas dengan Harga Diskon

Untuk mengatasi masalah itu, Kementerian BUMN telah menyiapkan tiga strategi. Pertama, meningkatkan kapasitas kompetensi usaha.

Dalam hal ini, Kementerian BUMN telah meluncurkan program bernama Rumah BUMN. Program tersebut dibuat dengan tujuan agar UMKM bisa naik kelas.

“Pertama go modern, jadi dimana kemasannya diperbaiki, tampilan diperbaiki, kualitas produk diperbaiki. Kemudian, go digital, produk UMKM ini bisa dijual melalui e-commerce. Ketiga adalah go global, bagaimana ini bisa menembuas pasar internasional,” ucap dia.

Terkait akses pembiayaan, kata Tiko, Kementerian BUMN telah mempunyai program, yaitu kredit usaha rakyat (KUR). Pada tahun 2020, kuota KUR Rp 186,6 triliun di mana realisasinya lebih tinggi dari target yakni Rp 188,11 triliun.

“Di 2021 Himbara secara total mengajukan plafon KUR senilai Rp 253 triliun,” ujarnya.

Terakhir, penciptaan ekosistem dan perluasan akses pasae bagi UMKM. Untuk mendukung hal ini, Kementerian BUMN telah meluncurkan program Padi UMKM.

“Tujuaannya bagaimana ekosistem BUMN ini menjadi salah satu pembeli utama dari produk UMKM. Jadi mulai saat itu telah ada  9 BUMN yang diwajibkan untuk membeli (produk) di bawah Rp 14 miliar dilakukan melalui platform ini untuk bsia dilakukan kepada penjual-penjual seller UMKM yang kita on board kan di dalam platform,” tutupnya.

Baca juga: Antam Segera Ajukan Banding soal Gugatan 1,1 Ton Emas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com