Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Saham Pakai Utang? Simak Ini

Kompas.com - 18/01/2021, 12:36 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Instrumen investasi saham merupakan salah satu investasi yang mempunyai risiko tinggi. Sehingga ketika memutuskan untuk berinvestasi saham, investor harus siap dengan segala kemungkinan kerugian yang bisa terjadi.

Belum lama ini, banyak investor newbie mengaku beli saham pakai utang, lalu rugi karena harga sahamnya anjlok. Di sisi lain, munculnya influencer yang memamerkan keuntungan berlimpah atas kepemilikan saham mereka, juga memicu investor baru untuk ikut–ikutan membeli saham.

Padahal, dalam membeli saham ada beberapa pertimbangan yang dilakukan, seperti misalnya melihat fundamental perusahaan, pergerakan harga sahamnya dalam kurun waktu tertentu, aksi korporasi dan lain sebagainya.

Baca juga: Digugat Ganti Rugi 1,1 Ton Emas, Bagaimana Nasib Saham ANTM Hari Ini?

Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Endarto mengatakan, membeli saham dengan utang bukanlah keputusan yang bijak. Hal ini mengingat, pergerakan harga saham bukan hal yang bisa dipastikan, sementara utang adalah hal yang pasti untuk dibayar.

Ketika utang lebih besar dari pada imbal hasil yang diinvestasikan di pasar modal, maka investor harus menanggung kerugian yang nominalnya tidak bisa dipastikan. Maka dari itu, penting untuk berpikir jangka panjang dalam berinvestasi saham.

Investasi itu seharusnya berpikir jangka panjang, buka sesaat. Investasi dengan menggunakan utang tidak boleh, karena investasi bersifat tidak pasti hasilnya, sedangkan utang itu sifatnya pasti pembayaran dan biayanya. Sesuatu yang tidak pasti, tidak boleh dilawan dengan sesuatu yang pasti, karena akan susah kedepannya,” kata Eko kepada Kompas.com, Senin (18/1/2021).

Eko menegaskan, investor harus sadar dengan prinsip investasi yakni high risk, high return dan low risk low return (risiko tinggi keuntungan besar, risiko kecil keuntungan tipis). Selain itu, prinsip Don't Put All your Eggs in One Basket (jangan meletakkan semua telur dalam satu keranjang) juga penting untuk dilakukan, atau ada baiknya untuk melakukan diversifikasi investasi.

“Walaupun secara teori pasar lagi naik, namun kita enggak bisa ngukur risiko itu, karena semakin tinggi hasilnya semakin besar risikonya,” jelas dia.

Utang untuk investasi, juga tidak bisa dikatakan sebagai pinjaman produktif. Hal ini karena karena seorang investor mempertaruhkan investasinya dengan biaya yang sudah pasti akan dikeluarkan.

Menurut Eko, investasi dengan utang, lebih tepatnya disebut pinjaman spekulatif.

Di sisi lain, maraknya influencer yang ramai memamerkan keuntungan investasinya tentunya tidak boleh ditelan bulat-bulat.

Baca juga: Ekonomi Masih Sulit, Investasi Saham Lanjut Terus atau Tunda Dulu?

Dalam melakukan investasi, investor harus jeli, memiliki pemahaman yang cukup dan tentunya tidak terburu-buru untuk ikut-ikutan.

“Jadi investasi terbaik itu dari diri sendiri, yaitu dengan mempelajari dan memperdalam, menambah ilmu, dan menguasai invstasi yang ingin dimasuki. Ketika sudah percaya diri, sudah paham caranya, dan sudah yakin, maka yang lainnya (seperti influencer) bisa menjadi pembanding,” jelas dia.

Eko menyarankan, bagi pemula yang ingin melakukan investasi saham jangan terlalu terburu-buru membeli saham. Sebelum investasi dalam jumlah besar, ada baiknya untuk berlatih dengan nilai kecil dan keuntungan yang kecil.

“Kalau mau investasi di saham, mulailah dengan yang kecil dulu dan merasakan hasil yang tidak terlalu besar. Ketika ilmu dan pemahaman meningkat, maka harus diiringi dengan meningkatkan kepemilikan sahamnya. Untuk mengurangi risiko, kurangi juga besaran dan kerugian yang didapatkan, yakni dengan memperkecil nilai investasinya di awal,” tegas dia.

Baca juga: Kembali Auto Reject, Saham KLBF dan INAF Turun ke Harga Rp 5.275

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Freeport Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda di Papua, Indef Sarankan Ini

Whats New
Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Obligasi atau Emas, Pilih Mana?

Work Smart
Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Tiru India dan Thailand, Pemerintah Bakal Beri Insentif ke Apple jika Bangun Pabrik di RI

Whats New
KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

KB Bank Sukses Pertahankan Peringkat Nasional dari Fitch Ratings di Level AAA dengan Outlook Stabil

BrandzView
Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Harga Acuan Penjualan Gula Naik Jadi Rp 17.500 Per Kilogram

Whats New
Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Pertama di Asia, Hong Kong Setujui ETF Bitcoin

Whats New
Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Sebanyak 109.105 Kendaraan Melintasi Tol Solo-Yogyakarta Saat Mudik Lebaran 2024

Whats New
HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

HUT Ke-63, Bank DKI Sebut Bakal Terus Dukung Pembangunan Jakarta

Whats New
Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Daftar 17 Entitas Investasi Ilegal Baru yang Diblokir Satgas Pasti

Whats New
BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

BI Banten Distribusikan Uang Layak Edar Rp 3,88 Triliun Selama Ramadhan 2024, Pecahan Rp 2.000 Paling Diminati

Whats New
Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Satgas Pasti Blokir 537 Pinjol Ilegal dan 48 Penawaran Pinpri

Whats New
Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Luhut: Apple Tertarik Investasi Kembangkan AI di IKN, Bali, dan Solo

Whats New
Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Dollar AS Melemah, Kurs Rupiah Masih Bertengger di Rp 16.100

Whats New
Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Hilirisasi Nikel, Bagaimana Dampaknya bagi Pertumbuhan Ekonomi?

Whats New
Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Bandara VVIP IKN Bakal Dioperasikan Terbatas Saat Upacara 17 Agustus

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com