Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenkop UKM: Kebangkitan UMKM Jadi Kunci untuk Pemulihan Ekonomi

Kompas.com - 18/01/2021, 14:09 WIB
Elsa Catriana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebangkitan UMKM merupakan kunci penting dalam upaya pemulihan ekonomi.

Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemkop dan UKM), Hanung Harimba Rachman mengatakan hingga saat ini jumlah UMKM di Indonesia mencapai sekitar 64,1 juta unit atau 99 persen dari total pelaku usaha yang ada di Indonesia.

UMKM juga mampu menyerap sekitar 116 juta tenaga kerja dan berkontribusi sekitar 58 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Namun, adanya pandemi membuat UMKM terpuruk karena tergerus dari sisi omzetnya.

Baca juga: Ekonomi China Tumbuh 2,3 Persen pada 2020

“UMKM dan koperasi diharapkan jadi tulang punggung Indonesia dalam melakukan transformasi,” ujarnya dalam webinar Kebangkitan UMKM untuk Mendorong Perekonomian Nasional, Senin (18/1/2021).

Hanung berpendapat, tahun 2020 merupakan titik balik bagi koperasi dan UMKM untuk menata kembali semangat berkreativitas dan berinovasi di berbagai bidang untuk bangkit dan mentransformasikan diri pascapandemi.

Untuk itu, dia meminta seluruh stakeholder baik itu Kementerian Koperasi dan UKM hingga swasta bekerjasama agar program pemulihan ekonomi nasional terus dilakukan.

Lebih lanjut Hanung mengatakan, Kementerian Koperasi dan UKM melalui kolaborasi dan sinergi dengan berbagai pihak juga berupaya mewujudkan semangat Undang-undang Cipta Kerja bagi UMKM.

Baca juga: Digugat Ganti Rugi 1,1 Ton Emas, Bagaimana Nasib Saham ANTM Hari Ini?

Ada beberapa hal yang diamanatkan UU Cipta Kerja untuk mendorong kemajuan UMKM, diantaranya adalah meningkatkan rasio partisipasi UMKM dalam rantai pasok global yang saat ini baru 4,1 persen.

Kemudian mempercepat akselerasi digital UMKM dan koperasi, serta menjadikan koperasi sebagai pilihan rasional untuk kegiatan usaha masyarakat melalui peningkatan persentase penduduk yang berkoperasi.

“Pembiayaan yang mudah dan murah bagi UMKM juga akan terus didorong, sehingga UMKM yang terhubung dengan lembaga pembiayaan semakin meningkat,” kata Hanung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com