Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perasaan Susi Pudjiastuti Saat Tahu Edhy Prabowo Tersandung Kasus Suap Benih Lobster

Kompas.com - 19/01/2021, 10:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku sedih ketika mendengar Menteri KP sebelumnya, Edhy Prabowo, tersandung kasus suap ekspor benih lobster.

Pasalnya, ekspor benih lobster memang sudah lama dikhawatirkan dan jadi sorotan banyak pihak karena rawan kongkalikong dan kasus suap.

Susi juga merasa sedih karena beberapa kebijakannya dahulu tidak diteruskan pada masa Edhy, seperti larangan mengekspor benih lobster.

"Sad (sedih). Saya pikir orang boleh berganti, tapi kapan sesuatu yang baik terjadi. Banyak pengusaha yang bisa membayar media, membayar demo, melakukan apa pun. Tapi, kan sebetulnya ada BPS yang rilis angka-angka," kata Susi saat berbincang bersama Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, Senin (18/1/2021).

Susi berharap menteri penggantinya bisa meneruskan apa yang telah dia lakukan sebelumnya.

Baca juga: Qatar Airways Bakal Pensiunkan Airbus A380

Salah satu program yang disebut Susi adalah Susinisasi. Susinisasi mengacu pada sejumlah kebijakan yang menjadi terobosannya, seperti efisiensi anggaran dan menghapus kata-kata bersayap di program anggaran.

"Bahasa anggaran kan aneh-aneh. Kalau mau memberdayakan nelayan, ya sudah belikan perahu, belikan jaring, begitu kan? Tidak usah ada kata empowerment, harmonisasi. Lalu bikin planning, diawasi, pengawasannya dikuatkan. Itu baru pengawasan, belum realisasinya," ungkap Susi.

Susi juga sempat merencanakan untuk menggalakkan pensiun dini (golden handshake) untuk mengurangi jumlah pegawai yang terlalu gemuk.

Sebab, berdasarkan hasil asesmen, ada 32 persen pegawai yang tidak mengerti komputer.

Saat itu, pegawai yang keluar akan digantikan oleh milenial. Milenial memang kerap diidentikkan dengan kreativitas tanpa batas dan bisa beradaptasi dengan teknologi secara cepat.

Sayang, program tersebut boleh dibilang tidak berjalan lancar. Susi menyebut Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sempat marah karena ada pengurangan PNS dan mempertanyakan dari mana dana Rp 250 juta per orang bagi pensiunan dini didapatkan.

"Oh, banyak (pertentangannya). Ada yang sudah pensiun pun minta difungsionalkan. Mungkin ada yang salah dari sistem demokrasi kita, saya tidak tahu. Saatnya beri kesempatan untuk anak-anak muda. Tapi, katanya sekarang mau ada perampingan, good to know," pungkasnya.

Baca juga: Susi Pudjiastuti: Jadi Menteri Banyak Kecewa karena Sistemnya Bentur-bentur...


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com