Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Susi Pudjiastuti Sorot Beberapa Proyek Pemerintah

Kompas.com - 19/01/2021, 11:00 WIB
Fika Nurul Ulya,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti blak-blakan menyebut berbagai proyek pemerintah di Indonesia masih carut-marut.

Menurut Susi, berantakannya proyek tersebut tak lain karena pola pikir yang terbalik. Banyak pemimpin yang dia rasa belum bisa memprioritaskan satu dari lain hal.

"Saya dulu waktu masuk jadi menteri, kepala saya terbalik-balik logikanya. Saya pikir saya tidak terbalik, tapi orang yang (pola pikirnya) terbalik. Terlalu banyak inkonsisten," kata Susi saat berbincang bersama Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, Senin (18/1/2021).

Baca juga: Perasaan Susi Pudjiastuti Saat Tahu Edhy Prabowo Tersandung Kasus Suap Benih Lobster

Salah satu proyek yang carut-marut adalah pembangunan bandara di salah satu wilayah. Setelah dibangun bandara, tidak disediakan lampu sehingga bandara tersebut tidak bisa digunakan pada malam hari.

Namun lucunya ungkap Susi, lampu jalan menuju bandara berkilo-kilo meter jauhnya justru disediakan.

"Lampu dari kota ke bandara, itu 30 kilometer dibikin. Saya tanya buat apa lampu itu? Saya bilang, on the way tidak ada (juga tidak) apa-apa, sedangkan di bandara gelap. Lampu bandara (dianggap) tidak perlu, yang mungkin cuma Rp 1 miliar," seloroh Susi.

Contoh lainnya adalah pembangunan pelabuhan perikanan yang tak disertai dengan akses jalan menuju ke pelabuhan tersebut.

Baca juga: Naik Rp 8.000, Ini Daftar Rincian Harga Emas Antam

Pembangunan pelabuhan tak lain bertujuan untuk bisa melakukan ekspor perikanan terintegrasi. Jika ingin terintegrasi, seharusnya pelabuhan dibuat dekat dengan bandara.

Namun dalam banyak kasus, pelabuhan justru jauh dari bandara.

"Ini pelabuhan di sisi pulau mana, bandaranya di pulau mana," papar Susi.

Belum lagi soal distribusi logistik. Ayam beku yang menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia Timur harus dikirim dari Surabaya. Susi bilang, ayam-ayam tersebut harus berkeliling dahulu melewati Makassar hingga Sorong untuk sampai ke tujuan.

Susi menyarankan, pemerintah bisa membuat distribusi logistik dari Papua bagian selatan ke Darwin, Australia atau dari Nusa Tenggara Timur ke Darwin. Selain lebih efisien dari sisi logistik, Indonesia juga bisa mengekspor ikan hasil tangkap ke sana.

"Jadi ayam beli di Darwin, ikan kita bawa ke sana. Tapi katanya ada yang punya bisnis ayam besar di Surabaya dan transportasi logistiknya. Banyak hal tidak masuk akal," pungkas Susi.

Baca juga: IHSG Melemah Pagi Ini, Rupiah Stagnan


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Ditanya Bakal Jadi Menteri Lagi, Zulhas: Terserah Presiden

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Ekonom: Kenaikan BI Rate Tak Langsung Kerek Suku Bunga Kredit

Whats New
Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Sepakati Kerja Sama Kementan-Polri, Kapolri Listyo: Kami Dukung Penuh Swasembada

Whats New
Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Syarat dan Cara Pinjam Uang di Pegadaian, Bisa Online Juga

Earn Smart
Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Memenangkan Ruang di Hati Pelanggan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com