JAKARTA, KOMPAS.com - Harga aset kripto atau cryptocurrency Ethereum masih melanjutkan tren penguatan sejak tahun lalu.
Pada sesi perdagangan Rabu (20/1/2021), harga Ethereum menyentuh level tertinggi sepanjang sejarah yaitu Rp 20 juta per keping.
Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Ethereum telah menguat lebih dari 1.000 persen. Saat itu cryptocurrency ini dijual di angka Rp 1,8 juta per keping.
CEO Indodax Oscar Darmawan mengatakan, kenaikan harga Ethereum yang sangat signifikan terjadi karena aset kripto tersebut sedang ditingkatkan untuk menjadi Ethereum 2.0.
Baca juga: Terbitkan Aturan Baru, Ini Daftar 229 Jenis Kripto yang Diakui Kemendag
Ethereum diproyeksi banyak pihak sejak awal peluncurannya akan menggantikan Bitcoin dan dikenal sebagai Bitcoin 2.0 karena adanya fitur kontrak pintar yang tidak dimiliki blockchain Bitcoin dan fitur ini terus di- upgrade.
“Harga Ethereum meningkat drastis sepuluh kali lipat bersamaan dengan upgrade jaringan blockchain ethereum,” kata Oscar dalam keterangan tertulis.
Saat ini, untuk mendapatkan Ethereum yaitu dengan cara ditambang (mining), seperti Bitcoin.
Nantinya, setelah upgrade menjadi Ethereum 2.0, Ethereum didapat tidak lagi dengan cara ditambang tetapi melalui staking atau penjaminan.
Dalam staking hanya membutuhkan laptop biasa dan jaringan internet, sehingga untuk mendapatkan Ethereum, tidak perlu lagi dengan unit komputer yang mahal dan mengeluarkan banyak biaya listrik.
Hal ini membuat Ethereum kedepannya dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan Bitcoin.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan