JAKARTA, KOMPAS.com - Pegadang mengeluhkan lonjakan harga daging sapi, yang dinilai malah merugikan bukan menguntungkan.
Hal ini memicu pedagang daging sapi di Jabodetabek mogok berjualan hingga tiga hari ke depan.
Mengutip Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS) per 20 Januari 2021, harga daging sapi untuk wilayah DKI Jakarta sebesar Rp 129.150 per kilogram dan di Jawa Barat Rp 124.950 per kilogram.
Baca juga: Kemendag Patok Harga Daging Sapi Paling Mahal Rp 130.000 Per Kg
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Asnawi mengatakan, penyebab tingginya harga sapi karena kenaikan yang memang sudah terjadi pada negara produsen.
"Pihak importir sapi mendapatkan harga yang sudah sangat tinggi dari negara produsen, seperti Australia," ujar Asnawi dalam keterangannya kepada Kompas.com, Selasa (20/1/2021).
Menurut Asnawi, kenaikan harga sapi bakalan hidup dari Australia sudah terjadi sejak Juli 2020, di mana hingga Januari 2021 kenaikan harga sudah mencapai Rp 13.000 per kilogram.
Ia menjelaskan, pada Juli 2020, harga sapi bakalan hidup dari Australia sudah di level 3,6 dollar AS per kilogram.
Harga itu berlanjut naik hingga per Januari-Februari 2021 di level 3,9 dollar AS per kilogram untuk sapi bakalan hidup.
Baca juga: Pedagang Keluhkan Harga Cabai Rawit Merah Tembus Rp 100.000 Per Kg, Daging Sapi Rp 126.000 Per Kg
"Belum biaya-biaya bongkar muat pelabuhan dan transportasi angkutan," imbuh Asnawi.
Kondisi tersebut tentunya berdampak pada kenaikan harga daging sapi di dalam negeri, mengingat pasokan sapi Indonesia sebagian berasal dari impor.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.