Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Optimisme Pemulihan Ekonomi Dorong Rupiah Ditutup Menguat Sore Ini

Kompas.com - 20/01/2021, 16:59 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada pasar spot ditutup menguat, Rabu (20/1/2021) sore.

Melansir Bloomberg, rupiah menguat 30 poin (0,21 persen) pada level Rp 14.035 per dollar AS dibandingkan penutupan sebelumnya Rp 14.065 per dollar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, dimulainya distribusi dan vaksinasi Covid-19 menumbuhkan optimisme pemulihan ekonomi Indonesia.

Baca juga: IHSG Masih Merah, Rupiah Bertahan di Zona Hijau

Hal ini mendorong aliran modal asing parkir di dalam negeri.

“Optimisme Pemerintah dalam penanganan Covid-19 perlu di apresiasi oleh kita semua dan masyarakat wajib membantu dan mensukseskan program pemerintah tersebut, sehingga modal asing kembali masuk ke pasar finansial dalam negeri,” jelas Ibrahim dalam siaran pers.

Ibrahim mengatakan, jumlah kasus Covid-19 yang terus meningkat, membuat Pemerintah berencana memperpanjang penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk sejumlah daerah di Pulau Jawa dan Pulau Bali guna menekan laju penularan virus corona Covid-19.

“Tujuan dari pemerintah adalah agar Covid-19 bisa tertekan dan masyarakat secara berangsur-angsur mendapatkan vaksinasi sehingga penularan Covid-19 bisa di kendalikan,” jelas dia.

Selain perpanjangan pengetatan PPKM, pemerintah juga terus melakukan stimulus berupa BLT sebesar Rp 300.000 yang sudah disalurkan.

Baca juga: Erick Thohir: Pertama Kalinya Saham-saham BUMN Lebih Tinggi dari LQ45

Tujuannya untuk membantu masyarakat kembali beraktivitas dan masyarakat kembali percaya diri walaupun saat ini Indonesia dalam kondisi pandemi Covid-19.

Dari eksternal, investor mencerna komentar dari calon Menteri Keuangan Janet Yellen yang menyerukan untuk lebih banyak mengeluarkan bantuan untuk pandemi Covid-19.

Di hadapan Komite Keuangan Senat Yellen beralasan, manfaat ekonomi dari stimulus yang besar akan jauh lebih besar daripada risiko beban utang yang lebih tinggi.

Yellen mengatakan dalam dengar pendapatnya, pemotongan pajak yang diberlakukan pada 2017 untuk perusahaan besar harus dicabut.

Baca juga: Jumlah Pelanggan Melonjak di Tengah Pandemi, Netflix Raup Pendapatan Rp 350 Triliun

Sementara itu, Presiden terpilih Joe Biden dan pemerintahannya mulai fokus pada proposal paket stimulus 1,9 triliun dollar AS pada minggu sebelumnya untuk meningkatkan ekonomi dan mempercepat distribusi vaksin Covid-19.

Di sisi lain, People’s Bank of China mengumumkan suku bunga pinjaman satu tahun dan lima tahun pada Januari tetap.

Sementara Bank of Japan dan European Central Bank akan mengumumkan keputusan kebijakan mereka pada hari Kamis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com