Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 3 Strategi Agar Bisnis Bisa Bertahan di Masa Pandemi Covid-19

Kompas.com - 20/01/2021, 19:56 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 memukul hampir semua sendi kehidupan. Di berbagai belahan dunia hampir semua sektor ekonomi terpukul.

Tak terkecuali di Indonesia, tidak sedikit sektor yang sangat terpukul lantaran tidak adanya omzet.

Khususnya para pelaku usaha bisnis, banyak yang mengalami penurunan omzet yang mengharuskan mereka untuk gulung tikar.

Baca juga: 2021 Bisnis Makanan Berkonsep Cloud Kitchen Masih Berpeluang Besar

Untuk bisa bertahan, CEO Zode, Edward D mengatakan, setidaknya ada tiga hal yang perlu diperhatikan para pelaku usaha agar bisa bertahan di tengah pandemi.

Pertama, terus melakukan inovasi dan tanggap terhadap kebutuhan market online sehingga pelanggan makin loyal terhadap produk.

Kedua, para pengusaha harus mengetahui dan menguasai nilai keunikan dari produk yang dikeluarkan.

Jika hal itu sudah menyatu dengan konsumen, otomatis hal ini menjadi identitas dari brand yang dikembangkan.

Ketiga, pelaku usaha harus cekatan dalam menangani keluhan dari para pelanggan. Hal ini akan memiliki nilai baik untuk meningkatkan loyalitas terhadap suatu produk.

Baca juga: Ini Bisnis yang Diprediksi Bakal Bergeliat pada 2021

“Dalam hal ini kami selalu memperhatikan purna jual dari produk yang kami jual," ujar Edward dalam keterangan tertulisnya, Rabu (20/1/2021).

Selain itu, menurut Edward, dirinya selalu belajar dari kompetitor, baik terkait kesalahan yang dilakukan kompetitor maupun kesuksesan yang diraih kompetitor.

"Kompetitor itu bukan musuh ataupun saingan, tapi guru yang memiliki banyak hal untuk dipelajari,” kata dia.

Edward pun menceritakan pengalamannya saat membangun usaha di bidang fashion, khususnya sepatu wanita.

Dia baru resmi mendirikan brand Zode pada tiga bulan lalu.

Baca juga: Buka Peluang Bisnis, Angkasa Pura II Cari Pengelola Tunggal Iklan Outdoor

Saat ini, pegawainya sudah lebih dari 50 orang. Menurut dia, penjualannya meningkat hingga 250 persen dalam tiga bulan terakhir.

Usaha yang dibangunnya ini diciptakan khusus untuk segment online market, sehingga brand Zode saat ini tidak mempunyai toko offline.

“Brand kami lebih memfokuskan untuk menjalin kerjasama bersama platform e-commerce di Indonesia dalam pengembangan bisnis. Strategi ini merupakan salah satu kunci keberhasilan brand Zode untuk terus berkembang dengan cepat di saat pandemi seperti ini," ucap dia.

Edward menjelaskan mengapa akhirnya memutuskan untuk menggeluti bisnis sepatu wanita.

Sebab, menurutnya Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki kekuatan Small Medium Enterprises (SME) di bidang sepatu wanita, sehingga dari sisi kualitas, bahan dan pengerjaan tidak perlu diragukan lagi.

Baca juga: Covid-19 Bikin Bisnis Hotel dan Restoran di Jakarta Kian Merana

Brand Indonesia juga mudah diterima di kawasan Asia, khususnya Asia Tenggara. Bahkan target Edward, brand Zode bisa menembus kawasan Asia Tenggara pada tahun 2024.

"Kami memilih segmen menyasar kalangan perempuan dengan rentang usia 18-35 tahun. Rentang usia ini lebih konsumtif dibanding pria ataupun wanita yang berusia di atas,” ungkap Edward.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com