JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PPN/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) memperhitungkan, tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia bisa mencapai 0 persen pada tahun 2024 mendatang.
Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, untuk mencapai target tersebut, pemerintah bakal merombak sistem penyaluran bansos.
Dia menjelaskan, nantinya, hanya akan dua jenis bansos yang diberikan oleh pemerintah.
Baca juga: Survei: Kesejahteraan Pelaku Usaha Mikro di Kota Rendah, Mulai Berutang hingga Tak Dapat Bansos
"Nantinya bansos dipaket hanya menjadi dua, program sembako, plus kemudan bansos bersyarat untuk KK miskin, terutama untuk menghilangkan extreme poverty (kemiskinan ekstrem)," jelas Suharso dalam acara Kompas CEO Forum yang diadakan secara virtual, Kamis (21/1/2021).
Merujuk data terakhir Bank Dunia, saat ini tingkat kemiskinan ekstrem di Indonesia mencapai 3,371 persen terhadap total penduduk di Indonesia.
Angka tersebut setara dengan sekitar 9,91 juta jiwa.
Bank Dunia sendiri mendefinisikan kemiksinan ekstrem sebagai penduduk dengan pendapatan kurang dari 1,9 dollar AS per hari,
"Bappenas menghitung extreme poverty di Indonesia tahun 2024 itu bisa 0 persen," ujar Suharso.
Baca juga: Bank Dunia Soroti Ketahanan Pangan RI: Orang Miskin Masih Sulit Jangkau Makanan Bergizi
Untuk diketahui, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2020 terjadi peningkatan jumlah penduduk miskin sebanyak 1,63 juta orang dibandingkan periode September 2019.
Dengan demikian, jumlah penduduk miskin RI saat ini tercatat sebanyak 26,42 juta orang.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.