JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menepati janjinya kepada mendiang Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur.
Saat itu, ia mengusulkan untuk membuat sekolah bagi warga NU. Gus Dur pun setuju dan sangat antusias.
Sejak itu, kata Luhut, ia mencari lahan yang pas untuk membangun Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia).
Baca juga: Bangga Buatan Indonesia, Luhut Ajak Masyarakat Beli Sepeda Produk Lokal
"Dan akhirnya momen yang saya nanti-nantikan itu tiba, saya menepati janji yang saya buat dengan guru saya. Dengan didampingi salah satu putri Almarhum Gus Dur, Mbak Yenny Wahid," kata Luhut, dikutip dari akun sosial media Facebook, Kamis (21/1/2021).
Luhut menyaksikan hibah lahan seluas 10 hektare kepada Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Aqil Siroj, disaksikan oleh Yenny Wahid, putri Gus Dur untuk dimanfaatkan pembangunan universitas.
Luhut menjelaskan, tanah yang terletak di kawasan Jonggol tersebut merupakan milik Trenggono Ting, yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Sentul City.
"Karena itulah selama beberapa waktu saya mencari lahan/tanah yang pas untuk pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama ini, sampai kemudian dalam satu kesempatan saya bertemu lagi dengan teman saya bapak Trenggono Ting, pemilik PT Sentul City dan saya mengusulkan kepada beliau agar menghibahkan tanahnya untuk dijadikan universitas NU," jelas dia.
Baca juga: Luhut Targetkan Peta Jalan Food Estate Rampung April 2021
Di depan para pengurus PBNU, Luhut sampaikan keseriusannya untuk ikut serta terlibat dalam perencanaan pembangunan UNUSIA.
"Saya ingin ada perencanaan yang apik, dalam tahapan pembangunannya, maka dari itu para pengurus PBNU saya usulkan untuk merumuskan dan menentukan seperti apa grand design nya. Jika sudah disepakati nanti kita cari siapa yang mendesain untuk membuat masterplan dari pembangunan UNUSIA ini," ujar Luhut.
Luhut berharap masterplan pembangunan universitas tersebut bisa rampung pada tahun ini sehingga pemerintah dapat terlibat membantu pembangunannya secara keseluruhan.
"Saya ingin pembangunan infrastruktur ini tidak hanya membangun pendidikan fisiknya saja, tetapi juga membangun pendidikan manusia khususnya warga Nahdliyin secara keseluruhan," ujar dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.