Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Yusuf Mansur Jagokan Saham BCAP dan MNCN, Ini Kata Analis

Kompas.com - 22/01/2021, 11:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Yusuf Mansur kembali bicara soal saham melalui media sosial Instagram, Jumat (22/1/2021).

Kali ini saham perusahaan milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) dan PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) yang menjadi jagoan pria yang berprofesi ustad tersebut.

Dalam postingannya, Yusuf Mansur menyampaikan keinginannya untuk menjadi konglomerat layaknya bos MNC tersebut. Keinginan tersembuyi itu, lantaran perusahaan yang dibangun hingga saat ini mampu mencukupi hajat hidup orang banyak dengan jumlah ribuan karyawan yan bekerja saat ini.

“Saya sih asli pengen kaya raya, jadi konglomerat, selain jadi haafizh, pendakwah yang enggak dibayar, enggak narif. Nah, kayak naro saham, ikut saham, nabung saham, nanem saham, di MNC Group, BCAP atau MNCN, buat saya adalah bentuk konkrit ikatan, koneksi, sambungan, dengan afirmasi, visualisasi, dan imajinasi, buat jadi orang kaya raya, dan bahkan konglomerat. Jadi bisa kayak Pak HT,” ujar dia dalam postingannya pagi ini.

Baca juga: Joe Biden Dilantik Jadi Presiden AS, Sektor Saham Ini Diramal Bullish

Nah sebenarnya bagaimana analisis saham-saham grup MNC?

Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, saham BCAP pada indikator stochastic terkonsolidasi pada area midle oscillator, dan Indikator RSI bullish momentum.

Lanjar memproyeksikan BCAP bergerak pada kisaran support 180-170 dan resistance di level 196-204.

“Investor rekomendasi buy on weakness dengan uji support MA5 di kisaran 187 sebagai konfirmasi rebound kembali uji resistance 196 hingga 204, stop loss under 180,” kata Lanjar kepada Kompas.com.

Sementara untuk saham MNCN, berdasarkan indikator stochastic golden-cross, berada pada area oversold, dan MACD divergence positif, dengan RSI bullish reversal momentum.

“MNCN berpotensi rebound dengan uji resistance 1.270 sampai 1.320, dengan level support 1.210 sampai 1.160, dan stop loss under 1.180. Investor direkomendasikan speculative buy,” tambah dia.

Sementara itu Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengatakan, BCAP sedang berada pada pola symmetric triangle dan masih berpotensi koreksi wajar dengan level support terdekat di level 180-182 dan resisten pada level 195.

Sementara itu, MNCN berpeluang bergerak sideways dengan support pada level 1.124 sampai 1.150 dan resisten pada level 1.276 sampai dengan 1.320.

Baca juga: Yusuf Mansur Ramal Sektor Infrastruktur Bakal Cuan di Awal Tahun, Ini Kata Analis

Disclaimer: Artikel ini dibuat dengan tujuan bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Antisipasi Barang Ilegal, Menkop UKM Usul Ada Pelabuhan Khusus Pakaian Impor

Whats New
Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Dongkrak Kinerja Industri Tekstil, Kemenperin Beri Restrukturisasi Mesin

Rilis
Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Konsumsi Kuartal II-2023 Diperkirakan Bisa Tumbuh 5 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Kepala Bappenas: Sudah 30 Tahun Indonesia Masih Terjebak jadi Negara Berpenghasilan Menengah

Rilis
Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Mobile Banking Neo Commerce Tambah Fitur Remitansi

Spend Smart
Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Menkop UKM: Pakaian Impor dan Bekas Ilegal Kuasai 31 Persen Pangsa Pasar Pakaian

Whats New
BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

BI: Mata Uang Digital Bank Sentral Perlu Dipromosikan di Kawasan ASEAN

Whats New
BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

BI Siapkan Rp 1,9 Triliun Uang Baru Jelang Lebaran di Kepri

Whats New
Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Beban BPJS Kesehatan untuk Penyakit akibat Polusi Udara Terus Meningkat

Whats New
Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Cara Bayar Tagihan Listrik via Shopee, Tokopedia, dan PLN Mobile

Spend Smart
Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Proyek MRT, Terowongan Stasiun Bundaran HI-Thamrin-Monas Sudah Terhubung

Whats New
4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

4 Bank Gabung Layanan BI-FAST lewat Multi-Tenancy Infrastruktur Sharing

Whats New
Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Koper Alissa Wahid Diacak-acak Petugas, Dirjen Bea Cukai: Jadi Bahan Masukan untuk Perbaikan

Whats New
Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Grup Modalku Dorong Bisnis UMKM dengan Penerapan ESG

Whats New
Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Stasiun MRT Bundaran HI Kini Telah Tembus ke Stasiun Monas

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+