JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksi pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) bank bakal lebih rendah dibanding tahun 2020.
Pada 2020 lalu, DPK mampu tumbuh dobel digit di angka 12-14 persen. Sedangkan untuk tahun ini, bank sentral memproyeksi DPK tumbuh 7-9 persen.
"Likuiditas ample, DPK tumbuh tahun lalu 12-14 persen, tahun ini mungkin sekitar 7-9 persen," kata Perry dalam diskusi Infobank Membangun Optimisme Pasca Pandemi Covid-19 secara virtual, Jumat (22/1/2021).
Perry menyebut, pertumbuhan DPK itu bakal membuat likuiditas bank tetap longgar, di samping injeksi likuiditas (quantitative easing) yang digelontorkan bank sentral.
Baca juga: Sepanjang 2020, BI Suntik Likuiditas Rp 726,57 Triliun ke Perbankan
Sepanjang 2020, bank sentral telah menggelontorkan likuiditas kepada perbankan sebesar Rp 726,57 triliun, yang terdiri dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) dan ekspansi moneter bank sentral.
Injeksi dari penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) sekitar Rp 155 triliun, sementara injeksi dari ekspansi moneter sekitar Rp 555,77 triliun.
"Hingga 19 Januari 2021, Bank Indonesia telah menginjeksi dengan melakukan ekspansi moneter sekitar Rp 7,44 triliun," ungkap Perry.
Lebih lanjut Perry menuturkan, kecukupan likuiditas juga bersumber dari perbaikan ekonomi di pasar global maupun domestik. Dari sisi global, The Fed selaku bank sentral AS menyatakan untuk tetap mengadopsi suku bunga rendah dan likuiditas longgar sepanjang tahun ini.
Kebijakan likuiditas longgar pun diterapkan di berbagai negara. Ambil contoh Jepang, yang sudah berkomitmen melonggarkan likuiditasnya hingga tahun 2023.
"Dampaknya aliran modal asing akan berlanjut masuk ke Indonesia. Kurs akan berpotensi stabil dan menguat karena dollarnya tidak akan menguat. Kami perkirakan portofolio inflow mencapai 19,1 miliar dollar AS," pungkas Perry.
Baca juga: Efek Joe Biden, BI Proyeksi Modal Asing ke RI Bakal Tembus 19 Miliar Dollar AS
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.