Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlu Waktu 7 Tahun untuk Balik Modal, Bagaimana Cara Merawat Panel Surya?

Kompas.com - 22/01/2021, 13:15 WIB
Rully R. Ramli,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan panel surya dinilai banyak pihak sebagai salah satu bentuk investasi jangka panjang. Pasalnya, meskipun biaya pemasangan sumber listrik ramah lingkungan itu masih cukup mahal, pengguna bisa balik modal dari penghematan tagihan listrik.

Dengan usia teknis yang cukup panjang, yakni rata-rata sampai 25 tahun, maka setelah mendapat break even point (BEP), dapat menerima keuntungan dengan terpangkasnya tagihan dari PT PLN (Persero).

Lantas, dengan potensi investasi yang menguntungkan tersebut, apakah panel surya membutuhkan perawatan yang rumit?

Baca juga: Soal Peluang Turunkan Suku Bunga, BI: Lihat Dulu, Ini Sudah yang Terendah

Salah seorang pengguna panel surya, Hery Trianto, mengaku, selama menggunakan sumber energi baru terbarukan (EBT) itu, dirinya tidak perlu kesulitan untuk melakukan perawatan.

Hery mengatakan, untuk perawatan panel surya, dirinya hanya perlu dibersihkan atau dilap hingga bersih agar tidak terdapat kotoran seperti lumut yang dapat mengurangi kemampuan penyerapan sinar matahari.

"Mekanismenya cukup itu dilap saja dengan kain lembut yang ada sabunnya. Bersihkan lumutnya karena itu menghalangi matahari," katanya kepada Kompas.com.

Hery saat ini menggunakan panel surya dengan kapasitas 4,1 kWp dengan inverter jenis Sunny Boy 4.0 1AV-41, seharga Rp 53 juta ditambah biaya penukaran meteran PLN ke meteran sistem on-grid seharga Rp 1,9 juta.

Dengan spesifikasi panel surya tersebut, Hery mampu memproduksi 450 kWh listrik setiap bulannya.

Melalui produksi listrik itu, Hery yang menggunakan sistem on-grid atau hybrid dengan kelistrikan PLN, maka setiap kelebihan produksinya dijual ke perusahaan pelat merah itu.

Oleh karenanya, setelah menggunakan panel surya tagihan listrik Hery pun langsung menurun setiap bulannya.

Baca juga: Yusuf Mansur Jagokan Saham BCAP dan MNCN, Ini Kata Analis

Sebelum memasang panel surya, rata-rata tagihan listrik setiap bulan mencapai Rp 1 juta. Namun, kini ia hanya perlu membayar sekitar Rp 400.000 per bulan. Artinya, setiap bulan Hery menghemat tagihan Rp 600.000 atau sekitar 60 persen.

"Tagihan saya rata-rata Rp 1 juta. Sekarang saya ini per bulan tinggal bayar Rp 400.000-an," kata Hery.

Sebagai informasi, dengan rata-rata penghematan sebesar Rp 600.000, hanya butuh waktu sekitar 7,6 tahun untuk Hery mendapatkan BEP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang Jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com