Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Lakukan Bauran Bahan Bakar di 32 PLTU

Kompas.com - 22/01/2021, 18:40 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) terus menambah jumlah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) yang dilakukan uji coba pencampuran bahan bakar batu bara dengan energi berbasis baru terbarukan (EBT), yakni melalui metode co-firing biomassa.

Direktur Mega Project PLN Ikhsan Asaad mengatakan, terhitung sampai dengan tanggal 5 Januari uji coba metode yang dimaksud untuk menggenjot bauran EBT itu telah dilakukan di 32 PLTU.

"Kita dorong terus ini, bagaimana uji coba ini bisa dilakukan di 52 PLTU. Segera kita coba," katanya dalam konferensi pers virtual, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Kasus Tagihan Listrik Rp 68 Juta, PLN Minta Pelanggan Lakukan Hal Ini

Dari ke-52 PLTU yang telah diuji coba, 6 di antaranya telah mengimplementasikan penggunaan biomassa sebagai campuran bahan bakar batu bara.

"Seperti di PLTU Paiton, Ciranjang, Suralaya, dan juga Ketapang, serta di PLTU Sanggau, Kalimantan Barat," ujar Ikhsan.

Sejauh ini, Ikhsan mengaku, penggunaan biomassa sebagai campuran bahan bakar tidak memberikan dampak negatif terhadap PLTIu.

"Serta diuji coba kita bisa lihat ada penurunan emisi yang lebih baik," kata dia.

Salah satu hal yang disoroti oleh Ikhsan adalah tingginya kebutuhan bahan baku biomassa. Saat ini porsi biomassa yang digunakan sebagai campuran bahan bakar setara dengan 1 persen dari konsumsi batu bara.

"1 persen itu kira-kira 10 ton per hari. Jadi betapa besarnya," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini terus mendorong pelaksanaan biomassa. Sebab, perseroan tidak perlu mengeluarkan biaya yang investasi atau Capex besar, mengingat PLTU saat ini sudah dapat menggunakan biomassa sebagai bahan bakar.

"Jadi intiniya secara capex ini sangat minimal," ucapnya.

Baca juga: Kasus Tagihan Listrik Rp 68 Juta, PLN Minta Pelanggan Lakukan Hal Ini

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com