KOMPAS.com – Bencana banjir yang melanda Kalimantan Selatan (Kalsel) tidak hanya mengancam keselamatan masyarakat, tapi juga menggangu sektor pertanian.
Wakil Ketua Satuan Tugas Penanggulangan Bencana Banjir Kalimantan Selatan Brigjen TNI Firmansyah mengatakan, sebanyak 11 kabupaten dan kota di Kalsel terancam gagal panen akibat bencana banjir yang melanda daerah itu.
"Total lahan sawah yang terancam gagal panen seluas 18.356 hektare," kata Komandan Korem (Danrem) 101/Antasari Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) itu dalam rilis yang diterima Kompas.com, Jumat (22/1/2021).
Karena potensi kerugian yang cukup besar, Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak petani untuk menggunakan asuransi demi menjaga lahan pertanian.
Baca juga: Danrem Ungkap Kondisi Terkini Banjir di Kalsel, Air Mulai Surut
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, banjir yang melanda Kalsel merupakan duka yang memengaruhi banyak sektor, termasuk pertanian.
"Ribuan hektare lahan pertanian menjadi rusak dan gagal panen. Untuk itu, kami mengajak petani untuk mengasuransikan lahan agar terhindar dari kerugian yang lebih besar," ucap Mentan.
Senada dengan Mentan, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian Sarwo Edhy menjelaskan, asuransi lahan pertanian merupakan bagian dari mitigasi bencana.
"Asuransi akan menjaga lahan yang gagal panen akibat sejumlah kondisi. Misalnya, perubahan iklim, serangan organisme pengganggu tanaman, cuaca ekstrem, dan bencana alam, seperti banjir yang melanda Kalimantan Selatan," kata Sarwo Edhy.
Baca juga: Ini Potensi Kerugian Negara akibat Gempa di Sulbar dan Banjir Kalsel
Ia menambahkan, petani sudah bisa mengasuransikan lahannya saat memasuki musim tanam. Dengan begitu, jika lahan pertanian mengalami gagal panen, petani bisa mendapatkan klaim.
"Klaim yang dikeluarkan asuransi mencapai Rp 6 juta per hektare. Dengan klaim tersebut, petani tidak akan menderita kerugian justru petani memiliki modal untuk tanam kembali," paparnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.