Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Ingin di Setiap RT, Supermarket, dan Fasilitas Umum Pakai GeNose untuk Tes Covid-19

Kompas.com - 23/01/2021, 15:32 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan agar seluruh area publik menggunakan alat pendeteksi Covid-19, GeNose. Terlebih lagi, alat pendeteksi ini merupakan buatan anak bangsa.

Alat pendeteksi tersebut, lanjut Luhut, akan dipasarkan senilai Rp 62 juta dan telah mendapatkan izin pemakaian darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Nanti di airport kita pakai, pelabuhan laut, kereta api, di RT/RW, supermarket, hotel-hotel di mana kita kasih hanya Rp 62 juta," ujar Luhut saat mengunjungi Stasiun Senen, Jakarta, Sabtu (23/1/2021).

Baca juga: Stasiun Pasar Senen Akan Dipasang GeNose, Alat Pendeteksi Covid-19 Buatan Indonesia

"Kita akan dorong semua publik area memakai alat ini. Karena ini sudah di-endorse oleh Kementerian Kesehatan. Alat ini yang pertama di dunia, sudah mendapat emergency use authorization (EUA). Jadi saya pikir kita harus bangga buatan Indonesia," sambung dia.

Nantinya, masyarakat yang melakukan perjalanan jarak jauh ataupun berada di tempat-tempat publik langsung dilakukan tes Covid-19 menggunakan alat GeNose.

Luhut memastikan bahwa tarif tes menggunakan alat tersebut hanya Rp 20.000.

"Nanti pemakaian satu orang itu bisa sampai Rp 20.000. Nanti kita berharap tarifnya ini di bawah Rp 20.000, karena makin banyak orang yang menggunakan," ucap dia.

Luhut menjamin tingkat keakuratan hasil tes Covid-19 dari alat tersebut mencapai 90 persen.

Baca juga: Menristek: GeNose C19 Sudah Dapat Izin Edar, Harga per Unit Rp 62 Juta


Ditambah lagi, banyaknya orang yang akan dites melalui alat GeNose akan semakin akurat hasilnya.

"Sekali lagi, akurasinya ini di atas 90 persen dan makin akurat seiring makin banyaknya jumlah yang dites, mesinnya akan makin lebih pintar," ujar Luhut.

Luhut mengatakan, alat tes ini tidak hanya digunakan untuk tes Covid-19, tetapi bisa untuk tes TBC, kanker paru, dan dikembangkan pendeteksi penyakit lainnya.

"Pemakaiannya hanya duduk sebentar, tiup, itu sudah bisa (keluar hasilnya). Kalau enggak lulus, ya pulang kau, gitu saja," jelasnya ketika telah diuji menggunakan alat GeNose.

Sebagai informasi, alat pendeteksi GeNose merupakan hasil inovasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Baca juga: Menristek: Lima Perusahaan Konsorsium Siap Produksi hingga 40.000 GeNose C19

Alat tersebut bisa mendeteksi virus corona dengan embusan napas sebanyak 12.000 orang per hari, dengan biaya tes yang relatif terjangkau.

Menristek Bambang Brodjonegoro mengatakan, sebanyak 5.000 unit GeNose C19 telah siap didistribusikan pada pertengahan Februari 2021.

Alat ini akan didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com