3. Riset perilaku konsumen
Apabila Anda takut apakah produk Anda akan disukai konsumen atau tidak, coba lakukan riset kecil-kecilan.
Misalnya bisnis kuliner kue kering. Coba buat tester aneka kue kering, lalu bagikan ke tetangga Anda. Kemudian minta responnya.
Minta juga kritik dan saran untuk perbaikan produk Anda. Dengan hasil riset tersebut, Anda dapat lebih percaya diri memulai usaha kue kering.
Anda bisa menjual produk kue kering yang jadi favorit, dan dalam pengembangannya dilakukan perbaikan sesuai kritik dan saran dari calon konsumen. Sehingga jadilah produk yang dibutuhkan dan diinginkan konsumen.
4. Langsung eksekusi
Jika ketiga tips di atas sudah Anda jalankan, enggak usah pikir panjang lagi. Langsung saja eksekusi atau action.
Kalau terlalu banyak pikir lagi, malah tambah takut. Jadi, langsung jualan saja. Nanti keberanian akan muncul dengan sendirinya, begitu Anda sudah tahu seluk beluk berbisnis.
5. Menjadi reseller atau dropshipper
Tak dimungkiri, rasa takut bisa akut juga. Walaupun sudah membuat konsep bisnis matang, tetapi jika dasarnya sudah takut, sangat sulit dihilangkan.
Bila seperti itu, dan Anda tetap ingin berbisnis, belajar saja dengan menjadi reseller atau dropshipper. Menjual barang atau produk orang lain tanpa modal.
Anda menjadi perpanjangan tangan dari bisnis orang lain. Memasarkan produk mereka. Biasanya Anda bisa mengambil untung dari harga jual sebelumnya.
Misal Anda menjadi reseller produk UMKM A. Dari pemilik UMKM, harga jual Rp 50 ribu per pcs. Kemudian Anda pasarkan seharga Rp 75 ribu. Anda mendapat untung Rp 25 ribu dari setiap barang yang berhasil Anda jual.
Selalu Berpikir Positif
Rasa takut akan selamanya menghalangi Anda memulai bisnis. Jika bertekad menjadi pengusaha, hilangkan pikiran-pikiran negatif yang hanya akan membuatkan gagal dalam melakukan banyak hal, termasuk berbisnis.
Selalu berpikiran positif dan biarkan kreativitas maupun inovasi Anda mengalir. Tuangkan menjadi sebuah bisnis yang menarik minat masyarakat.
Baca juga: 7 Provinsi dengan Jumlah Penduduk Terbanyak di Indonesia
Artikel ini merupakan hasil kerja sama antara Kompas.com dengan Cermati.com. Isi artikel menjadi tanggung jawab sepenuhnya Cermati.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.