Didiek memaparkan, sejak harga sapi impor Australia menyentuh level terendah 2,5 dolar AS per kilogram hidup, terjadi peningkatan harga hingga 3,8 dolar AS per kilogram atau setara Rp55.460 per kilogram pada akhir Desember 2020.
Baca juga: Stok Cukup, Pedagang Daging Sapi Mulai Jualan Malam Ini
“Sehingga, sebagian anggota kami sudah tidak bisa lagi melakukan impor dari Australia dan membuat adanya lonjakan harga setelah pada 2019-2020 tidak ada lonjakan harga. Kami pun berharap, ke depannya ada alternatif negara yang bisa impor sapi di tengah kondisi impor dari Australia,” kata Didiek.
Pusat Informasi Harga Pangan Strategis mencatat, rata-rata nasional harga daging sapi di pasar tradisional naik dari Rp 118.400 per kg pada awal Desember 2020 menjadi Rp 119.200 per kg beberapa waktu lalu.
Adapun harga di DKI Jakarta naik lebih tinggi dibandingkan rata-rata nasional, yakni melonjak dari Rp 126.650 per kg menjadi Rp 129.150 per kg pada periode yang sama.
Angka itu di atas harga acuan penjualan daging sapi di tingkat konsumen yang berkisar Rp 80.000-Rp 105.000 per kg, tergantung jenisnya (tidak termasuk tetelan).
Hal ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 7 Tahun 2020 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen.
Baca juga: Janji Jokowi Bawa RI Swasembada Kedelai dalam 3 Tahun dan Realisasinya
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan