“Berkaitan dengan BP Jamsostek, market sangat mengharapkan adanya transparansi dalam segala praktik bisnis pasar modal di tanah air. Market juga mengharapkan adanya supremasi hukum dalam memberantas praktik korupsi yang merugikan iklim investasi pasar modal di tanah air,” ujar Nafan kepada Kompas.com.
Hal senada juga disampaikan oleh Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher yang menilai, sentimen dana jumbo BP Jamsostek di pasar modal mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini.
Baca selengkapnya di sini
4. Ini Proyek Tol yang Menggusur Bangunan Milik Tommy Soeharto
Putra bungsu mantan Presiden Soeharto, Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto, menggugat Pemerintah Indonesia sebesar Rp 56 miliar.
Gugatan dilayangkan Tommy Soeharto ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena bidang tanah dan bangunan miliknya di Cilandak, Jakarta Selatan, terkena proyek pembangunan Jalan Tol Depok-Antasari ( Tol Desari).
Tol Depok-Antasari merupakan salah satu proyek tol penting yang menghubungkan Jakarta bagian selatan dengan Kota Depok di Jawa Barat.
Secara keseluruhan, Tol Desari memiliki panjang 28 km yang terbagi dalam empat tahapan, yakni Seksi 1 Antasari-Brigif, Seksi II Brigif-Sawangan, Seksi III Sawangan-Bojonggede, dan Seksi IV Bojonggede-Salabenda.
Selengkapnya simak di sini
5. Mengapa Indonesia Terlalu Bergantung Impor Sapi dari Australia?
Tak bisa dipungkiri, selama puluhan tahun, Indonesia sangat bergantung pada pasokan impor sapi dari Australia.
Di pasaran Jabodetabek yang permintaannya paling tinggi, mayoritas daging sapi yang dijual berasal dari pemotongan sapi bakalan asal Australia yang digemukan oleh perusahaan-perusahaan penggemukan sapi atau feedloter swasta.
Perusahaan feedloter Indonesia umumnya mengimpor sapi bakalan dari Australia dengan berat di kisaran 350 kg.
Sapi-sapi bakalan itu kemudian digemukan di Indonesia hingga siap masuk rumah potong saat beratnya mencapai sekitar 450-500 kg.
Nah mengapa soal sapi iniIndonesia sangat bergantung kepada Australia? Simak di sini
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.