Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joe Biden Akan Ganti Armada Kendaraan Pemerintah AS dengan Mobil Listrik

Kompas.com - 26/01/2021, 07:08 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden AS Joe Biden berencana mengubah armada mobil milik pemerintah dengan kendaraan listrik rakitan perusahaan AS. Hal itu diungkapkan Biden ketika menandatangani perintah eksekutif pada Senin (25/1/2021).

Mengutip CNBC, Selasa (26/1/2021), Biden tidak menjelaskan lebih lanjut apakah rencananya mencakup kendaraan listrik hibrida plug-in, atau kombinasi listrik dan mesin pembakaran internal tradisional.

Namun saat membahas rencananya, dia merujuk pada armada baru yang terdiri dari kendaraan listrik dengan emisi nol persen.

Baca juga: PLTU Batu Bara Masih Mendominasi, Kendaraan Listrik Bisa Tekan Emisi Karbon?

Biden pun tidak menentukan jangka waktu pengalihan armada pemerintah menjadi kendaraan listrik yang notabene lebih bahal ketimbang kendaraan tradisional.

Yang pasti dia berujar, pergantian armada akan membantu rencana pemerintah untuk menciptakan 1 juta pekerjaan baru di industri otomotif AS.

Makan waktu

Namun, mengganti semua armada dengan electronic vehicle (EV) produksi AS bakal memakan banyak biaya dan waktu.

Saat ini saja, hanya ada beberapa produsen mobil listrik asal AS yang memproduksi di dalam negeri, seperti Tesla, General Motors, dan Nissan Motor.

Terlebih, Biden juga mengumumkan rencana penggunaan yang lebih ketat atas suku cadang buatan AS pada kendaraan yang dibeli pemerintah. Hal ini akan semakin mempersulit peralihan armada.

Adapun standar saat ini mengharuskan pembelian suku cadang kendaraan setidaknya 50 persen dari AS.

"Batas suku cadang 50 persen tidak cukup tinggi, dan cara kami mengukurnya tidak memperhitungkan pekerjaan dan aktivitas ekonomi AS," kata Biden saat menandatangi perintah eksekutif.

“Kami juga akan mengubahnya. Tindakan eksekutif yang saya tandatangani hari ini tidak hanya akan mengharuskan perusahaan membuat lebih banyak komponennya di AS, tetapi nilai komponen tersebut berkontribusi pada ekonomi kita, diukur dengan hal-hal seperti sejumlah pekerjaan AS yang diciptakan atau didukung," lanjut Biden.

Baca juga: Menperin Sebut Toyota Investasi Rp 28 Triliun untuk Garap Kendaraan Listrik di Indonesia

Menanggapi penyataaan Biden tersebut, perusahaan mobil AS, General Motors langsung meresponsnya.

"(Rencana presiden) didorong oleh komitmennya mendukung manufaktur AS dan berharap untuk meninjau detail pesanan," ujar GM.

Sementara pabrikan lainnya, Ford, mengatakan, berinvestasi di AS harus menjadi misi nasional.

"Kami percaya bahwa berinvestasi di Amerika, (dalam bentuk) orang, barang, dan jasanya, harus menjadi misi nasional," sebut Ford.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com