WASHINGTON, KOMPAS.com - Para pembuat kebijakan menyepakati Janet Yellen sebagai Menteri Keuangan atau Treasury Secretary pada Senin (25/1/2021) waktu setempat. Persetujuan Senat AS tersebut membuat Yellen menjadi Menteri Keuangan perempuan pertama di sepanjang sejarah AS.
Sebagai pemimpin otoritas fiskal, Yellen bakal bertugas untuk merealisasikan anggaran stimulus pemulihan ekonomi AS yang diajukan oleh Presiden Joe Biden sebesar 1,9 triliun dollar AS atau sekitar Rp 26.600 triliun (kurs Rp 14.000).
Yellen harus bisa mendapatkan kesepakatan Kongres agar anggaran tersebut bisa terwujud. Stimulus yang diajukan oleh Biden tersebut termasuk di dalamnya bantuan sosial sebesar 1.400 dollar AS, perluasan bantuan jaminan pengangguran, serta meningkatkan anggaran untuk vaksinasi dan perluasan tes Covid-19.
Seperti dilansir CNN, selama sidang dengan Komite Keuangan Senat pekan lalu, Yellen mengatakan, nilai serta cakupan anggaran yang besar merupakan salah satu prioritasnya.
Baca juga: Digadang-gadang Jadi Menkeu AS, Siapa Janet Yellen?
Menurut Yellen, pemerintahan Biden harus bisa membuat AS mampu menangani pandemi sebelum menyelesaikan masalah lain, termasuk di dalamnya defisit anggaran yang menggelembung atau meningkatkan pajak.
"Saat ini, dengan suku bunga yang berada level terendah, hal tercerdas yang bisa kita lakukan adalah melakukan hal besar," ujar Yellen kepada Senat.
Dia menegaskan, prioritas utamanya saat ini adalah memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan, terutama pekerja minoritas dan perempuan, yang terdampak paling hebat oleh penurunan aktivitas ekonomi akibat pandemi.
"Pandemi telah menyebabkan kesengsaraan yang meluas, kerusakannya terus meningkat, begitu pula respons kebijakan yang harus kita ambil," ujar dia.
Dengan dukungan bipartisan yang luas dari Wall Street hingga Washington, persetujuan Senat atas penunjukan Yellen sebenarnya telah diprediksi. Komite Keuangan Senat pada hari Jumat menyetujui pencalonannya dengan suara bulat, 26-0.
"Sulit membayangkan calon yang lebih siap untuk memenuhi saat yang sangat dibutuhkan ini daripada Dr Yellen," tulis para pendahulunya di Departemen Keuangan dalam sebuah surat yang mendukung pencalonannya.
Yellen dikenal tak asing untuk melakukan kebijakan yang mendobrak. Pada tahun 2014, Yellen merupakan perempuan pertama yang memimpin Federal Reserve, bank sentral AS, dan akan menjadi perempuan pertama yang memimpin tiga badan perekonomian terkuat di pemerintahan, yakni Departemen Keuangan, bank sentral, dan Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih.
Baca juga: Janet Yellen Ditunjuk Bidden Jadi Menkeu AS, Sri Mulyani: Welcome to the Club
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.