Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awal Sesi, IHSG dan Rupiah Kompak Melemah

Kompas.com - 26/01/2021, 09:38 WIB
Kiki Safitri,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona merah pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (26/1/2021). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah di pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.08 WIB, IHSG berada pada level 6.233,02 atau turun 25,55 poin (0,41 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.258,57.

Sebanyak 78 saham melaju di zona hijau dan 226 saham di zona merah. Sedangkan 164 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,53 triliun dengan volume 1,63 miliar saham.

Baca juga: IHSG Masih Bakal Merah? Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Analis Artha Sekuritas Dennis Christopher mengatakan, secara teknikal candlestick membentuk formasi three black crows mengindikasikan potensi pelemahan jangka menengah.

“IHSG diprediksi melemah. Pergerakan jangka pendek masih akan melemah namun rentang pelemahan cukup terbatas. Pergerakan akan minim sentiment dari data perekonomian,” kata Dennis dalam rekomendasinya.

Bursa Asia pagi ini merah, dengan penurunan indeks Hang Seng Hong Kong 1,31 persen, indeks Shanghai Komposit 0,79 persen, indeks Nikkei 0,72 persen, dan indeks Strait Times 0,64 persen.

Adapun Wall Street pagi tadi ditutup beragam. Indeks S&P 500 naik 0,36 persen dan indeks acuan saham teknologi Nasdaq menguat 0,69 persen. Sedangkan Dow Jones Industrial Average melemah 0,12 persen.

Sementara nilai tukar rupiah juga bergerak di teritori negatif.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.04 WIB rupiah berada pada level Rp 14.055 per dollar AS atau melemah 32 poin (0,23 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 14.023 per dollar AS.

Analis sekaligus Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah pagi ini terdorong oleh sentimen waktu perilisan stimulus fiskal AS yang memakan waktu lebih lama dari perkiraaan dan kekhawatiran kenaikan kasus Covid-19 di dunia.

“Aset berisiko mungkin akan mendapatkan sentimen negatif dari hal tersebut, yang bisa mendorong pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Baca juga: Erick Thohir: Pertama Kalinya Saham-saham BUMN Lebih Tinggi dari LQ45

Pemimpin mayoritas senat AS dari partai Demokrat, Chuck Schumer sebelumnya mengungkapkan, perilisan stilmulus fiskal besar AS mungkin memerlukan waktu yang lebih lama sekitar 1,5 bulan karena pemerintah menginginkan kesepakatan bersama antara dua partai.

“Ini memberikan sentimen negatif ke pasar yang (semula) berekspektasi stimulus akan dirilis lebih cepat untuk membantu pemulihan ekonomi AS,” tambah dia.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.000 per dollar AS sampai dengan Rp 14.100 per dollar AS.

Baca juga: BEI Mulai Implementasikan Klasifikasi Baru untuk Sektor Saham

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com