Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantap IPO, Widodo Makmur Unggas Tawarkan Harga Awal Rp 180 Per Saham

Kompas.com - 26/01/2021, 12:46 WIB
Kiki Safitri,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Widodo Makmur Unggas Tbk (WMU) yang bergerak di sektor perunggasan (poultry) menetapkan harga saham perdana melalui skema Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) di angka Rp 180 per lembar saham.

Direktur Utama WMU, Ali Mas'adi mengatakan, perseroan menawarkan harga IPO antara Rp 142 sampai Rp 200 per lembar saham di pasar primer (primary market) dengan mengalokasi penjatahan saham untuk fixed allotment sebanyak 99 persen dan pooling allotment 1 persen.

Dalam gelaran IPO ini, proporsi investor yang menyerap yakni investor institusi 69,5 persen dan ritel 30,5 persen.

Baca juga: Sektor Unggas Diproyeksi Makin Subur, Widodo Makmur Unggas Mantapkan Rencana IPO

“Seiring dengan market yang di dominasi oleh pemain retail, saat ini diperlukan alokasi retail yang mencukupi dan juga untuk menjaga likuiditas di pasar sekunder. Saham IPO kami masih cukup diminati di tengah kondisi pasar yang masih challenging (menantang), investor juga masih mengamati pergerakan pasar dan kondisi perekonomian di tengah pandemi Covid-19," kata Ali Mas'adi dalam siaran pers, Selasa (26/1/2021).

Sebagai korporasi yang terus tumbuh, perusahaan milik mantan Direktur Utama Wijaya Karya (WIKA) Tumiyana, berencana akan terus melebarkan sayap bisnisnya di sektor poultry.

WMU juga berupaya menjaga minat investor di pasar sekunder (secondary market) menjadi lebih baik, dengan menurunkan total saham yang dilepas ke publik atau free float dari 35 persen menjadi 15 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

"Kami ingin menjaga performa saham di pasar sekunder tetap berjalan baik dan stabilitas demand terjaga," jelas dia.

Adapun masa penawaran awal atau bookbuilding telah dilakukan pada 7-13 Januari 2021. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah diperoleh pada tanggal 22 Januari 2021.

Baca juga: Bidik Dana Segar Untuk Ekspansi, Widodo Makmur Unggas Rencanakan IPO

Selanjutnya penawaran umum dilakukan 25 - 27 Januari 2021.

Untuk penjatahan saham pada 29 Januari 2021 dan distribusi saham 1 Februari 2021.

Pencatatan perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) direncanakan pada 2 Februari 2021.

Corporate Finance CIMB Sekuritas, Giovan Sitepu sebagai salah satu penjamin pelaksana emisi efek WMU mengatakan, sejauh ini minat investor terhadap saham WMU cukup baik dan respons pasar terbilang masih cukup dinamis di tengah kondisi pandemi Covid-19.

Hal ini diperkuat dengan lini bisnis WMU yang berada pada sektor perunggasan, dimana hingga saat ini masih terus mencatatkan penguatan permintaan akan daging ayam beserta turunannya.

Baca juga: Perusahaan Peternakan Unggas Ini Dukung 10.000 UMKM

"Responsnya masih cukup positif karena minatnya cukup besar. Kembali lagi kita compare ke kondisi sekarang yang memang masih cukup challenging tapi IPO ini cukup bagus," kata Giovan.

Tahun ini, Perseroan mengalokasikan dana investasi sebesar Rp 1,5 triliun, setelah sebelumnya mengalokasikan dana Rp 1,9 triliun.

Alokasi penggunaan dana investasi yang dilakukan perseroan adalah untuk menambah kapasitas produksi ayam broiler sebanyak 6 juta broiler secara bertahap, 4 juta broiler di tahun 2021 dan 2 juta broiler di tahun 2022.

Aksi korporasi WMU, juga tidak berhenti pada IPO saja.

Perseroan berencana menerbitkan obligasi di akhir tahun ini untuk mendukung ekspansi WMU untuk menjaga laba perseroan dan menjalankan model bisnis berbasis rumah potong ayam (RPA) yang sudah direncanakan sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com