Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Klaim Rasio Utang RI Lebih Rendah daripada Malaysia hingga Vietnam

Kompas.com - 26/01/2021, 15:06 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Febrio Nathan Kacaribu mengklaim rasio utang pemerintah RI terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) lebih rendah dari negara tetangga dan negara G20.

Menurut Febrio, beberapa negara tetangga di kawasan Asia Tenggara (ASEAN) tersebut seperti Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Thailand.

"Kalau kita lihat, dengan negara G20 dam negara ASEAN, rasio utang publik Indonesia termasuk yang paling rendah. Kenaikannya relatif dan managable dibanding negara lain," kata Febrio dalam diskusi publik Akselerasi Pemulihan Ekonomi secara virtual, Selasa (26/1/2021).

Baca juga: Dana Hasil Penjualan Surat Utang ORI019 untuk Membiayai Vaksinasi

Berdasarkan data yang dipaparkannya, rasio utang publik pemerintah diproyeksi mencapai 38,5 persen.

Angkanya relatif lebih rendah dari beberapa negara yang berada di kisaran 40-60 persen.

Rasio utang Filipina sebesar 48,9 persen, Vietnam 46,6 persen, Thailand 50,4 persen, dan Malaysia bahkan mencapai 67,6 persen.

"Ini modal kuat perekonomian kita di 2021. Harapannya pemulihan yang sudah terjadi dalam 3 kuartal terakhir terus membaik, menjadi modal di tahun 2021 supaya punya optimisme yang cukup kuat," ungkap Febrio.

Dengan rasio utang yang kecil, defisit anggaran pun lebih rendah dibanding negara lain.

Baca juga: Pemerintah Dapat Utang Rp 7,05 Triliun dari Bank Dunia

Defisit anggaran RI diproyeksi -6,1 persen, sedangkan negara lain sudah minus dobel digit.

"Dengan performance yang seperti ini, kita bisa katakan bahwa kita cukup resilience," sebut Febrio.

Febrio mengungkap, APBN sangat ekspansif dan konsolidatif.

Selama bertahun-tahun, pemerintah selalu menjaga defisit APBN selalu terjaga di bawah 3 persen dari PDB.

Saat pandemi menghantam, disiplin fiskal yang telah diadopsi bertahun-tahun itu membuat fiskal memiliki pijakan yang kuat.

Baca juga: Sri Mulyani Berharap Tak Ada Korupsi di Proyek Infrastruktur yang Dibiayai Surat Utang Syariah

Pelebaran defisit fiskal ini secara bertahap bakal kembali ke level di bawah 3 persen dari PDB pada 2023 mendatang.

"Disiplin ini sangat penting. Kita tahu besar sekali peranannya bagi stabilitas ekonomi makro dan kredibilitas manajemen fiskal. Kita masih akan harus melakukan adjustment perlahan-lahan untuk kembali ke disiplin yang 3 persen itu," pungkas Febrio.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com