Ia pun memperkirakan, dengan beberapa faktor tersebut, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2020 bakal berada di kisaran minus 2,2 persen hingga minus 1,7 persen.
Kinerja tersebut masih lebih baik bila dibandingkan negara lain di dunia, kecuali China dan Vietnam yang sepanjang tahun 2020 masih bisa tumbuh positif.
Pihaknya pun menilai, kinerja perekonomian tahun 2020 tersebut bisa menjadi modal pemulihan ekonomi di tahun ini.
"Harapannya pemulihan yang mulai terjadi di tiga kuartal terakhir, terdalam di kuartal II, kuartal III, dan kuartal IV membaik, sehingga bisa jadi modal kita untuk masuk di 2021 punya optimsime untuk mengelola perekonomian kita bersama," ucap dia.
Baca juga: Investasi Saham Bukan untuk Main-main, Ketahui Risikonya Sebelum Beli
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.