JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan farmasi Combiphar menyatakan tidak semua sektor industri kesehatan mengalami percepatan pertumbuhan di tengah kondisi merebaknya Covid-19.
Presiden Direktur Combiphar Michael Wanandi mengatakan, pandemi memang menciptakan tren percepatan pertumbuhan bagi sektor industri kesehatan.
Namun menurutnya, momentum percepatan pertumbuhan tersebut tidak dirasakan oleh seluruh subsektor kesehatan.
"Enggak semua industri kesehatan juga (tumbuh selama pandemi), persepsi di masyarakat industri kesehatan bisa prosper atau tumbuh dengan cepat," ujarnya dalam konferensi pers virtual, Selasa (26/1/2021).
Baca juga: Sandiaga: Gercep, Geber dan Gaspol untuk Bangkitkan Pariwisata Indonesia
Michael bahkan mengakui, tidak semua produksi obat-obatan Combiphar mengalami pertumbuhan.
"Ada produk-produk kita yang kurang bagus pertumbuhannya," ujarnya.
Lebih lanjut Michael menjelaskan, pada tahun lalu, dirinya sempat fokus menjalankan perusahaan pada mode bertahan, sehingga mampu meredam dampak dari pandemi Covid-19. Caranya yakni dengan merancang likuditas perusahaan agar tetap bertahan.
Dengan dijalankannya mode bisnis bertahantersebut, perusahaan yang telah genap berusia 50 tahun itu tidak melakukan efisiensi yang berkaitan ketenagakerjaan, seperti pemangkasan karyawan ataupun upah selama pandemi.
"Jadi saya bersyukur kita bisa cukup bertahan di Covid-19," ucapnya.
Baca juga: Rupiah Ditutup Melemah, Perpanjangan PSBB DKI Dinilai Jadi Penyebab
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan