Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Diluncurkan, Ventilator Buatan ITB Dijual Rp 60 Juta Per Unit

Kompas.com - 26/01/2021, 20:18 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PHC Indonesia dan Institut Teknologi Bandung (ITB) meluncurkan produk ventilator  karya anak bangsa bersertifikat internasional, tipe Continuous Positive Airways Pressure (CPAP) Vent-I Esential 3.5.

Alat ini efektif untuk menangani pasien Covid-19 fase 2, yaitu pasien yang masih bisa bernafas secara mandiri, namun saturasi oksigennya di bawah 50 persen.

Ventilator ini mampu meningkatkan oksigen pasien ke level di atas 50 persen secara terus menerus dengan tekanan terukur (5-15cmH2O).

Baca juga: Menperin: Di Tengah Pandemi, Industri Sumbang "Double Digit" pada Investasi

Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan, peluncuran produk ini dan diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap ventilator impor. Apalagi, kerjasama ini melibatkan PHC Indonesia yang memang sudah dikenal sebagai produsen alat kesehatan yang telah memenuhi sertfikat internasional.

“Kebutuhan  ventilator bagi mereka yang terpapar Covid-19 masih banyak dibutuhka, dan selama ini sebagian besar masih diimpor. Kehadiran produk kerjasama PT PHC Indonesia dan ITB ini tentu sangat berarti,” ujar Bambang dalam keterangan tertulisnya, Selasa (26/1/2021).

Dalam peluncuran ventilator ini, Bambang didampingi oleh Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel. Dia berharap kehadiran Vent-I Indonesia ini bisa menjadi bola salju bagi kemunculan produk-produk anak bangsa lainnya hasil kolaborasi dunia akademi dengan pelaku usaha.

“Saya harap kerjasama seperti terus bergulir untuk melahirkan berbagai produk agar pasar dalam negeri kita tidak terus tergerus oleh produk impor,” kata dia.

Rachmat juga meminta agar pemerintah memberi dukungan terhadap produk-produk karya anak bangsa dengan memprioritaskan belanja APBN untuk membeli produk lokal.

Baca juga: Soal Gugatan Tommy Soeharto ke Pemerintah, ATR/BPN: Ganti Rugi Dianggap Kurang

“Jangan sampai anggaran pemerintah sebagian besar digunakan untuk membeli produk impor,” ucap dia.

Ventilator CPAP Vent-I dirancang oleh ITB kemudian disempurnakan  oleh PHC Indonesia. Secara kualitas, produk ini tidak kalah dengan ventilator impor.

Vent-I telah memenuhi standar  internasional yaitu International Electronical Commission (IEC 60601) dan standar persyaratan ventilator (IEC80601), standar kompatibilitas elektro magnetik (Electro Magnetic Compatibility/EMC) EN55011 - CISPR 11.

Produk ini juga telah lulus Uji Klinis oleh Universitas Padjadjaran dan lulus uji produk oleh BPFK Kemenkes RI. CPAP Vent-I Esential 3.5 juga dirancang untuk mudah digunakan dengan akurasi kinerja dan efikasi yang tinggi.

Dari segi harga, Vent-I jauh lebih bersaing karena ditawarkan Rp 60 juta per unit dibandingkan Rp 180 juta-Rp 230 juta untuk produk impor.

Baca juga: Ekonom: Tren Pemesanan Tiket Melalui Online Semakin Meningkat

Penggunaan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sudah mencapai 43 persen dengan kapasitas produksi mencapai 37,500 unit per tahun  atau rata-rata 3,300 unit per bulan.

Pemasaran Vent-I Ventilator Indonesia akan ditangani konsorsium PT Rekacipta Innovasi ITB dan PT Layani Nahdatul Ulama, serta didistribusikan oleh PT Gobel Dharma Nusantara (GDN) yang mempunyai jaringan distribusi dan pelayanan purna jual di seluruh Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com