Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Klaim UU Cipta Kerja Berhasil Tarik Minat Investor

Kompas.com - 27/01/2021, 10:33 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah saat ini tengah fokus menarik minat investor dalam maupun luar negeri dengan cara melakukan reformasi struktural, sebagai salah satu upaya percepatan pemulihan ekonomi jangka menengah dan jangka panjang.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, salah satu bentuk reformasi struktural yang tertuang dalam Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja sudah berhasil menarik minat para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

"Antusias investor dari dalam dan luar negeri juga kelihatan semakin meningkat setelah terbitnya UU Cipta Kerja ini," ujarnya dalam Media Group News Summit 2021, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: Ini Dua Konglomerat Juragan Minyak Terkaya dari Indonesia

Menurut Presiden, UU Cipta Kerja berhasil menciptakan ekosistem roda perekonomian yang lebih efisien dan produktif, sehingga mampu menarik para investor.

Untuk penanaman modal itu sendiri, pemerintah disebut lebih fokus terhadap investasi yang bersifat ramah lingkungan atau green economy.

"Investasi ini menciptakan lapangan kerja yang produknya bersaing di pasar global," ujar dia.

Lebih lanjut Jokowi menyebutkan, saat ini pemerintah juga tengah mengebut penyelesaian berbagai aturan turunan UU sapu jagat itu.

"Dan mungkin beberapa minggu ke depan ini akan segera selesai," uvap Jokowi.

Meskipun pada proses perumusan UU Cipta Kerja menuai banyak polemik, Jokowi mengklaim, pemerintah akan mengawal pelaksanaan dan perumusan aturan turunannya, sehingga target utama dari Omnibus Law itu dapat tercapai.

"Tujuannya untuk menciptkan lapangan kerja kemudahan pembukaan lapangan kerja serta mendukung pemberantasan korupsi dapat tercapai," ucapnya.

Sebelumnya. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat adanya kenaikan realisasi investasi di sepanjang 2020 sebesar 10,1 persen atau sekitar Rp 9 triliun dari target investasi.

Pada sepanjang 2020, realisasi investasi di Indonesia sebanyak Rp 826,3 triliun, dengan target yang dicanangkan pemerintah hanya sebesar Rp 817,2 triliun.

“Target investasi kita di tahun 2020 sebelum pandemi Rp 886 triliun, tapi kemudian karena pandemi kita revisi jadi Rp 817 triliun. Alhamdulillah akibat kerja keras dari teman-teman BKPM itu mampu melakukan pendampingan terhadap investor sebesar Rp 826,3 triliun,” ujar Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers virtual.

Baca juga: Luhut: RI Berpotensi Jadi Produsen Baterai Lithium Terbesar Kedua di Dunia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com