Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Alirkan Gas ke PT Trikasa Jaya Logam, PGN Perluas Pemanfaatan Gas di Industri

Kompas.com - 27/01/2021, 14:36 WIB
Dwi NH,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Area Head PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Pasuruan, Makki Nuruddin mengatakan, pihaknya terus memperluas pemanfaatan gas bumi di sektor komersial industri.

Hal tersebut dibuktikan PGN dengan berhasil menambah pelanggan di sektor industri logam dan komponen otomotif melalui PT Trikasa Jaya Logam.

Baca juga: PGN Gunakan Big Data untuk Tunjang Operasional Perusahaan

“Sejak minggu ketiga Januari, perusahaan (PT Trikasa Jaya Logam) resmi menjadi pelanggan komersial industri gas-in pertama di PGN Pasuruan,” kata Makki dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

PT Trikasa Jaya Logam sendiri merupakan perusahaan dengan produk merek dagang Trivalum. Perusahaan ini khusus memproduksi aluminium billet for extrusion dan Ingot Adsc-12 untuk industri otomotif.

Baca juga: Optimalkan Pemanfaatan Gas Bumi, Ini yang Akan Dilakukan PGN

Tak hanya dikenal di wilayah Sidoarjo dan sekitarnya, PT Trikasa Jaya Logam juga sudah menembus pasar Surabaya dan Jakarta.

Perusahaan yang berlokasi di kawasan industri dan pergudangan Jawa Timur (Jatim) Depo Estate ini masih satu grup dengan PT Inkasa Jaya Aluminium.

Adapun PT Inkasa Jaya Aluminium Plant 2 dan PT Inkasa Jaya Aluminium Plant 3 telah lebih dulu menggunakan gas bumi PGN.

Pada akhir 2020, estimasi pemakaian dua perusahaan tersebut masing-masing sebesar 50.000 m3 per bulan. Jumlah pemakaian gas bumi ini lebih kecil dibanding PT Trikasa Jaya Logam.

Baca juga: Dukung Percepatan Masterplan Infrastruktur Gas Bumi Nasional, PGN Rencanakan Proyeksi Strategis

Adapun estimasi pemakaian awal PT Trikasa sekitar 100.000 meter kubik (m3) per bulan. Sementara itu, pada tahun ke empat bisa mencapai 250.000 m3 per bulan.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional PT Trikasa Nurkolish menyatakan, alasan pihaknya memakai gas PGN karena pembakarannya lebih bersih.

“Kami punya pengalaman yang mengesankan dengan kinerja PGN. Selain menghasilkan gas bumi yang ramah lingkungan, PGN jumlah memasok gas bumi dengan jumlah pasti dan terpercaya,” ujarnya.

Nurkolish menjelaskan, target produksi perusahaannya pada awal tahun sebesar 1000 metrik ton (m/t) per bulan.

Baca juga: Berikan Kemudahan Transaksi Tagihan GasKita, PGN Resmi Gandeng Pegadaian

Selain itu, pihaknya juga harus memenuhi kebutuhan ekspor produk Ingot Adc-12 ke China, sehingga dibutuhkan banyak stok gas bumi.

Sebagai informasi, selain di Pasuruan, PGN juga telah melaksanakan gas-in kepada beberapa pelanggan yang berasal dari dua sektor di Bogor dan Cirebon. Rinciannya, tiga pelanggan dari sektor industri dan tiga pelanggan kecil.

 

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com