Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Soroti Serapan Belanja K/L yang Lemah di Akhir Tahun

Kompas.com - 27/01/2021, 15:15 WIB
Mutia Fauzia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belanja pemerintah merupakan salah satu faktor pendorong kinerja perekonomian pada tahun 2020 lalu.

Pasalnya, konsumsi dan perdagangan yang merupakan penggerak ekonomi utama RI berkinerja lesu sepanjang tahun lalu.

Namun demikian, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pada kuartal IV 2020 ternyata banyak kementerian/lembaga yang belum bisa melakukan realisasi belanja secara maksimal.

Baca juga: Susunan Dewan Pengawas LPI: Sri Mulyani Ketua, Erick Thohir, dan 3 Profesional jadi Anggota

Termasuk belanja untuk program-program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

"Pada kuartal IV kita melihat, dari sisi realisasinya, banyak Kementerian/Lembaga yang belim bisa merealisir beberapa program seperti PEN dan lain-lain, dan ini yang nanti akan kita sampaikan dalam realisasi anggaran," jelas Sri Mulyani ketika melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Rabu (27/1/2021).

Sri Mulyani mengatakan, hal itu menyebabkan kebijakan countercyclical yang dilakukan pemerintah menjadi tak cukup kuat bila dibandingkan dengan kuartal III.

Untuk diketahui, kebijakan countercyclical merupakan kebijakan untuk menjaga kestabilan ekonomi.

Baca juga: Sri Mulyani Usul Perpanjang Dana Otsus Untuk Papua 20 Tahun ke Depan

 

Dalam kebijakan tersebut, pemerintah akan mengrangi dan menaikkan pajak selama ekonomi sedang booming, serta meningkatkan belanja dan memangkas pemungutan pajak ketika sedang resesi.

Kinerja belanja K/L yang kurang optimal tersebut terjadi lantaran kebijakan pembatasan kegiatan yang kembali diberlakukan di kuartal IV.

Hal itu turut berpengaruh terhadap realisasi konsumsi masyarakat.

"Kita lihat di kuartal keempat kenaikan dari agregat demand tidak secepat karena kita melihat justru covid mulai menanjak sepenuhnya," jelas Sri Mulyani.

Untuk diketahui, sepanjang tahun 2020 realisasi belanja K/L mencapai Rp 1.055,0 triliun atau sekitar 126,1 persen dari pagu yang ditetapkan dalam Perpres 72/2020, yakni sebesar Rp 836,4 persen.

Baca juga: Soroti Kinerja TKDD Papua, Sri Mulyani: Anggaran Terbesar, Capaian Minim

Realisasi tersebtu terdiri atas belanja pegawai yang realisasinya sebesar Rp 244,6 triliun, belanja barang Rp 416,5 triliun, dan belanja modal sebesar Rp 188,8 triliun.

Selain itu juga ada belanja bantuan sosial yang realisasinya sebesar Rp 205,1 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com