Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mau Buka Usaha tetapi Modal Pas-pasan? Bisa Kok, Asal...

Kompas.com - 28/01/2021, 12:46 WIB
Elsa Catriana,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada dasarnya setiap orang memiliki kesempatan untuk bisa membuka usaha.

Namun, permasalahan yang paling sering muncul adalah jumlah modal yang dimiliki pas-pasan.

Founder Biznis.id Budi Satria Isman mengatakan, jika disurvei, ada 80 persen yang mengaku modal adalah permasalahan utama ketika ingin membuka bisnis.

Baca juga: Ingin Membuka Bisnis Franchise? Simak Tips dari Para Pengusaha

Padahal menurut dia, berdasarkan fakta yang ia lihat di lapangan, bisnis-bisnis besar yang dibuka sangat minim jumlah modalnya.

"Faktanya kalau dilihat, boleh dibilang sangat minimlah modalnya, bahkan modalnya nol. Artinya apa? Sebetulnya modal tidak menjadi tolak ukur pertama tetapi keinginan untuk belajar yang besar ketika mau membuka bisnis walaupun belum memiliki modal," ujar Budi saat press launch Biznis.id, Kamis ( 28/1/2021).

Budi pun membeberkan beberapa cara yang bisa dilakukan ketika ingin membuka bisnis dengan modal pas-pasan, sebagai berikut:

Pertama adalah keinginan yang harus dikorek. Menurut dia, ini menjadi dasar awal ketika ingin membuka bisnis.

Sebab, apabila dari awal ketika membuka bisnis tidak didasari oleh keinginan, akan terasa berat menjalankannya.

Baca juga: Ini Kesulitan-kesulitan yang Dihadapi Saat Ingin Membuka Bisnis Waralaba

"Makanya harus dikorek dulu, dipastikan dulu benar-benar ada keinginan atau tidak," jelasnya.

Kedua, memilih kategori yang tepat yang ingin dilihat sebagai bisnis masa depan.

Ketiga, yakni komitmen.

Budi mengatakan, komitmen sangat penting dalam menjalankan bisnis.

Terutama dalam mengelola bisnis dengan baik dan sesuai dengan konsep yang ditentukan sejak awal.

"Lebih baik memang dimulai aja dulu dan seadanya dulu, tetapi tetap kita membuat konsep. Kita pelajari konsep itu, baru kita eksekusi," tutup Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com