Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasokan Batu Bara untuk PLTU Berkurang, Ini yang Akan Dilakukan Pemerintah

Kompas.com - 28/01/2021, 14:55 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Distribusi pasokan batu bara untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) terganggu akibat bencana dan cuaca ekstrim yang terjadi di berbagai wilayah produsen. Akibatnya, persediaan stok batu bara di sejumlah pembangkit PT PLN (Persero) terus menipis.

Merespons hal tersebut, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, pihaknya berkomitmen menjaga rantai pasok energi primer. Salah satu opsi yang akan dilakukan ialah pemaksimalan penggunaan gas untuk pembangkit listrik.

"Kalau pasokan dari PLTU berkurang karena kapasitas batubara berkurang, kita akan memaksimalkan penggunaan gas," ujarnya dalam konferensi pers virtual, dikutip Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Wamen BUMN: Garuda, Waskita, dan Perumnas Harus Direstrukturisasi Secara Fundamental

Tidak sampai di situ, jika pasokan batu bara tidak juga kunjung datang dan penggunaan gas dirasa masih tidak cukup, maka pemerintah membuka kemungkinan penggunaan bahan bakar minyak sebagai sumber energi pembangkit listrik.

"Kalau pun gas masih kurang, maka kita dengan sangat sangat-sangat terpaksa menggunakan BBM. Itu adalah opsi terakhir," kata Rida.

Selain memaksimalkan penggunaan kedua jenis bahan bakar tersebut, pemerintah mendorong PLN untuk menggunakan listrik dari produsen listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP).

Upaya lain yang akan dilakukan adalah mengganti penggunaan tongkang dengan kapal untuk pengiriman batu bara, dan menggeser waktu perawatan pembangkit.

"Tujuan kita adalah menjamin tidak ada potensi pemadaman. Kita ingin menjamin listrik selalu tersedia di manapun," ucap Rida.

Baca juga: Lagi, KKP Lepasliarkan 80.000 Benih Lobster Hasil Selundupan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com