Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamen BUMN: Lembaga Pengelola Investasi Akan Beroperasi Penuh Akhir Februari 2021

Kompas.com - 28/01/2021, 15:20 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Indonesia Investment Authority (INA) ditargetkan bisa beroperasi penuh paling cepat pada akhir Februari 2021).

Pria yang akrab disapa Tiko itu menjelaskan, saat ini kelima dewan pengawas yang telah ditunjuk Presiden Joko Widodo tengah proses memilih dewan direksi LPI.

“Saat ini dewan pengawas dalam proses memilih dewan direktur yang diharapkan dalam beberapa minggu ke depan sudah bisa ditetapkan untuk bisa beroperasi penuh di akhir Februari atau awal Maret,” ujar Tiko dalam webinar, Kamis (28/1/2021).

Baca juga: Jadi Pintu Gerbang Untuk Tarik Investasi ke RI, Apa Itu LPI?

Tiko menjelaskan, LPI akan memiliki otoritas penuh dalam membuat keputusan investasi. Sehingga, tidak akan ada intervensi dari BUMN maupun pemerintah.

“Dari segi strategi investasi tentunya ekuitas awal dari pemerintah dan akan dileverage dengan ekuitas swasta,” kata mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu.

Tiko menambahkan, sudah ada beberapa investor asing yang berminat menanamkan modalnya di Indonesia.

Mereka berminat investasi di proyek infrastruktur di Tanah Air.

“Dalam hal ini di media kita sudah mendengar beberapa pihak yang tertarik. Misalnya dari Jepang, Amerika, Abu Dhabi yang menjadi partner awal untuk berdiskusi dan beberapa partner swasta seperti dana pensiun dari Kanada dan Belanda yang juga telah menunjukan minatnya kepada aset-aset seperti jalan tol,” ungkapnya.

Baca juga: Jokowi Lantik 5 Dewan Pengawas LPI, Simak Masing-masing Profilnya

Tiko memaparkan, investasi dari para investor ini akan bersifat medium hingga long term.

Diperkirakan minimal waktunya dari 5 sampai 7 tahun dan mungkin bisa 10 sampai 20 tahun.

“Asetnya di awal-awal hampir seluruhnya aset domestik dan kita harapkan di aset-aset ini INA akan bertindak sebagai controling dan aktif mengelola aset ini. Jadi bukan sebagai investor pasif. Namun akan menjadi pengelola aset ini secara aktif bersama investor baik dari sektor finansial maupun sektor strategis,” ucap dia.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melantik Dewan Pengawas Lembaga Pengelola Investasi (LPI) di Istana Negara pada hari Rabu (27/1/2021).

Pelantikan tersebut dilakukan setelah pemerintah merampungkan proses seleksi Dewan Pengawas dari unsur profesional yang ditutup dengan konsultasi dengan DPR RI.

Baca juga: Menko Airlangga: Bakal Ada 2 Jenis Fund di LPI

Pelantikan Dewan Pengawas LPI dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 6/P tahun 2021.

Tiga nama Dewan Pengawas dari unsur profesional akan melengkapi lima kursi Dewan

Pengawas yang 2 di antaranya telah dijabat secara ex-officio oleh Sri Mulyani Indrawati selaku Menteri Keuangan dan Erick Thohir selaku Menteri BUMN.

Adapun dari unsur profesional, Dewan Pengawas LPI terdiri dari Haryanto Sahari, Darwin Cyril Noerhadi, dan Yozua Makes.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com