Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BTN Diharapkan Jadi Lokomotif Pemulihan Ekonomi Nasional

Kompas.com - 29/01/2021, 08:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berharap PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) dapat menjadi lokomotif pemulihan ekonomi yang mulai terakselerasi pada kuartal III 2021.

Meski, ekonomi baru akan benar-benar pulih pada tahun 2022.

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, modal Bank BTN cukup kuat dalam bertahan di sektor pembiayaan properti tanpa perlu berubah menjadi bank yang universal.

Baca juga: Bank BTN Berikan Sembako hingga Obat ke Korban Bencana di Sulbar dan Kalsel

Berdasarkan kajian detail, ternyata pertumbuhan segmen perumahan dan customer based yang bisa digarap dari value chain perumahan, Bank BTN bisa tumbuh dan besar serta menjadi bank yang sehat dengan kapitalisasi pasar yang besar.

“Dalam periode recovery ini, selain memperbaiki kualitas kredit dan funding, bagaimana kita juga bisa membangun transaction business yang kuat dimulai dari value chain mortgage yang menjadi core competence dari Bank BTN,” kata Kartika dalam siaran pers, Jumat (29/1/2021).

Untuk itu, Tiko menilai, kekuatan Bank BTN pada pembiayaan properti harus tetap diperluas pada ekosistem value chain mortgage maupun customer based.

Menurut dia, bisnis bank BTN yang berpusat pada bisnis pembiayaan perumahan dapat berjalan asalkan tekun menangkap aliran transaksi dalam ekosistem perumahan.

“Namun, saya menekankan untuk CASA di mana Bank BTN menargetkan sekitar Rp 270 triliun pada road map, untuk itu transformasi cabang untuk menggalang CASA agar bisa mendapatkan funding flow yang sehat dengan cost yang lebih murah harus ditingkatkan," tutur Tiko.

Baca juga: Pahala Jadi Wamen BUMN, BTN Dapuk Nixon LP Napitupulu Jadi Plt Dirut

Plt Direktur Utama Bank BTN, Nixon LP Napitupulu mengungkap, bank bersandi saham BBTN ini juga menyusun roadmap menjadi The Best Mortgage Bank in South East Asia pada tahun 2025.

Road map tersebut terdiri dari peningkatkan low-cost funding sebesar dua kali lipat menjadi Rp 270 triliun, mendorong keterjangkauan akses perumahan bagi lebih dari 6 juta masyarakat, dan membangun one stop shop financial solution untuk bisnis terkait perumahan.

Selanjutnya BTN akan menjadi inovator digital dan home of Indonesia’s best talent serta membangun portofolio kredit yang berkualitas tinggi dan menurunkan rasio kredit macet.

“Roadmap tersebut kami susun dengan mempertimbangkan sejumlah faktor di antaranya pencapaian Bank BTN tahun 2020 dan faktor makroekonomi dengan prospek pertumbuhan 5-5,5 persen," ungkap Nixon.

Selain pertumbuhan ekonomi, fakto makroekonomi lainnya adalah tingkat suku bunga acuan BI 7DRRR yang dipertahankan pada tingkatan akomodatif dan berdetaknya sektor riil.

Baca juga: BLT UMKM Diperpanjang, Menko Airlangga Yakin Bakal Dorong Pemulihan UMKM

Faktor tersebut akan membuat proyek pembangunan perumahan yang sebelumnya sempat tertunda, khususnya perumahan segmen menengah atas, akan kembali aktif.

Pihaknya berharap sekitar 172 sektor turunan properti dapat kembali bergairah.

“Semoga ini juga akan mendorong kebijakan stimulus lanjutan yang akan lebih berdampak pada sektor properti yang dampaknya akan diikuti oleh sekitar 172 industri turunannya tersebut,” jelas Nixon.

Adapun di tahun 2021 ini, Bank BTN menargetkan beberapa pertumbuhan, antara lain pertumbuhan kredit sebesar 8 persen, DPK sebesar 10 persen, laba menyentuh angka Rp 3 triliun, dan rasio coverage bisa mencapai sekitar 125 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com