Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hingga Akhir 2020, BNI Restrukturisasi Kredit Rp 102,4 Triliun

Kompas.com - 29/01/2021, 19:31 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk telah merestrukturisasi kredit sebesar Rp 102,4 triliun. Jumlah tersebut setara dengan 18,6 persen dari total portofolio kredit BNI.

Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini mengatakan, restrukturisasi kredit itu diberikan kepada segmen korporasi, segmen kecil, dan segmen menengah.

"Sampai akhir tahun 2020 kredit yang direstrukturisasi jumlahnya stabil, di kisaran Rp 102 triliun," kata Novita dalam paparan kinerja perseroan secara virtual, Jumat (29/1/2021).

Baca juga: Sepanjang 2020, BNI Cetak Laba Bersih Rp 3,3 Triliun

Secara rinci, segmen korporasi memegang porsi paling besar, yakni Rp 44,2 triliun, diikuti segmen kecil Rp 28 triliun, segmen menengah Rp 21 triliun, dan segmen konsumer Rp 9,2 triliun.

Debitur yang mendapatkan fasilitas restrukturisasi sebagian besar berasal dari sektor manufaktur 27 persen atau sekitar Rp 27,6 triliun; sektor perdagangan, restoran dan hotel sebesar 15,4 persen atau sekitar Rp 15,8 triliun; dan sektor pertanian sebesar 12,6% atau sekitar Rp 12,9 triliun.

"Ketiga sektor ini terdampak paling parah oleh pandemi dan merupakan 55 persen dari total pinjaman yang direstrukturisasi karena Covid-19," ujar Novita.

Untuk skema restrukturisasi, perseroan menggunakan beberapa skenario yang meliputi penjadwalan ulang pokok, penundaan pembayaran bunga, serta penurunan suku bunga.

Baca juga: Hutama Karya Minta Tambahan PMN Rp 19 Triliun di 2021

Adapun untuk mencegah kredit macet, bank pelat merah ini bakal melakukan pengelolaan secara prudent, antara lain dengan melakukan review secara berkala untuk mengetahui perkembangan bisnis debitur.

Pihaknya juga membentuk tim khusus penanganan LAR dengan tujuan agar penanganan kualitas kredit dapat dikelola lebih baik.

"Kami sudah mendapat gambaran yang lebih clear terhadap kualitas loan yang direstrukturisasi, di mana sebagian besar kami proyeksi dapat recover. Untuk sebagian kecil yang kami klasifikasikan berpotensi menurun, kami lakukan pencadangan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com