Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Sirkuit MotoGP Mandalika Banjir, Ini Penjelasan ITDC

Kompas.com - 01/02/2021, 16:11 WIB
Muhammad Choirul Anwar,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Intensitas hujan tinggi yang terjadi di Dusun Ujung Lauk, Desa Kuta, Lombok Tengah, mengakibatkan pemukiman warga terendam banjir tak terkecuali area proyek sirkuit MotoGP Mandalika, sejak Sabtu (30/1/2021).

Dusun Ujung merupakan salah satu dusun yang terdampak dalam pembangunan lintasan sirkuit MotoGP Mandalika. PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) buka suara mengenai hal ini.

BUMN pengembang dan pengelola kawasan pariwisata The Nusa Dua Bali dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika/The Mandalika Lombok – NTB tersebut memastikan kawasan The Mandalika, Lombok Tengah, NTB dalam kondisi aman dan tetap beroperasi secara normal.

“Terkait info banjir di kawasan Mandalika, Kami pastikan kawasan The Mandalika, khususnya lokasi Jalan Kawasan Khusus (JKK), dalam kondisi aman dan tidak begitu terdampak,” kata Managing Director The Mandalika, Bram Subiandoro, dalam keterangan resminya dikutip Senin (1/2/2021).

Baca juga: Semakin Gencar, Seberapa Aman Mobil Listrik Melintasi Banjir?

Hujan deras yang terjadi mulai siang hingga malam hari di kawasan Lombok Tengah pada Sabtu (30/1/2021) memang sempat menimbulkan genangan di sejumlah titik dalam kawasan The Mandalika. Akan tetapi, genangan tersebut dapat segera surut karena sistem drainase yang berfungsi dengan baik.

Selain itu, lokasi pembangunan Jalan Kawasan Khusus (JKK) The Mandalika juga dipastikan dalam kondisi aman dan kegiatan pembangunan tetap berjalan.

“Sistem drainase yang dibangun berfungsi dengan baik sehingga genangan air yang ada dapat surut dalam waktu yang tidak begitu lama. Kegiatan operasional The Mandalika dan pembangunan di dalam The Mandalika tetap berjalan dengan normal,” terangnya.

Saat ini ITDC tengah melakukan pemeriksaan menyeluruh dan pemeliharaan atas kondisi infrastruktur dasar dalam kawasan khususnya sistem drainase guna menjaga sistem drainase tetap berfungsi dengan baik serta sebagai antisipasi kemungkinan hujan deras terjadi kembali.

Selain itu, ITDC juga telah menerjunkan tim untuk melakukan pengecekan ke Desa-Desa Penyangga The Mandalika untuk melihat kondisi di lapangan serta memonitor kawasan terdampak.

Sebagai tindak lanjut, selaku BUMN pengelola Kawasan The Mandalika, ITDC telah menyiapkan langkah-langkah dalam jangka pendek guna membantu masyarakat yang terdampak banjir antara lain penyediaan air bersih bagi warga desa penyangga dengan menggunakan truk tangki, mengerahkan tenaga kebersihan untuk membersihkan lumpur, serta membantu memangkas dan membersihkan pohon-pohon yang tumbang di sekitar Kawasan.

Di samping itu, ITDC juga akan membantu mengirimkan material saluran beton (U-Ditch) ukuran 60 x 60 cm sebanyak 12 unit dalam membantu jembatan terputus di Desa Rembitan yang merupakan Desa Penyangga The Mandalika. Langkah-langkah yang dilakukan ITDC ini telah dikoordinasikan dengan BPBD Kabupaten Lombok Tengah dan instansi terkait.

Baca juga: Bank Syariah Indonesia Resmi Beroperasi, Begini Bentuk Logo dan Maknanya

“Kami turut prihatin dengan kondisi ini dan berharap tidak ada korban jiwa dan harta benda di Desa-Desa Penyangga The Mandalika akibat banjir di Lombok Tengah ini. Dan kami akan terus berkoordinasi dengan pihak BPBD Kabupaten Lombok Tengah, Polres dan Pemerintah Daerah untuk memantau perkembangan kondisi di lapangan dan selalu siap membantu tim BPBD dalam menangani bencana ini,” tutup Bram.

Sebelumnya, Kepala Dusun Ujung, Abdul Muthalib menyampaikan, bahwa banjir terjadi sekitar Sabtu malam, usai shalat magrib.

"Kemarin itu kan ujan besar seharian sampai malam, pas Magrib, itu air semakin naik, dan membuat membuat rumah warga terendam banjir," kata Abdul ditemui Kompas.com, Minggu (31/1/2021).

Disampaikan Abdul, banjir setinggi setengah meter ini mengakibatkan ratusan Kepala Keluarga di dusun itu terdampak banjir.

"Kalau tinggi banjir samapai lutut orang dewasa, jumlah rumah yang terdampak ada 133 Kepala Keluarga," kata Abdul.

Menurut Abdul, selain faktor intensitas hujan yang tinggi, banjir diduga disebabkan banyaknya aktivitas proyek terutama proyek sirkuit MotoGP Mandalika.

"Kalau penyebabnya mungkin karena aktivitas proyek, penggalian, pengerukan, penimbunan, bukan hanya Sirkuit MotoGP, mungkin ada proyek-proyek pribadi, walaupun sebagian besar mungkin disebabkan proyek sirkuit ini," kata Abdul.

Baca juga: Pesan Sri Mulyani untuk BSI: Jangan Cederai Kepercayaan Masyarakat

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com