“Modul yang dirasa cocok, penerapannya dilakukan bekerja sama dengan perusahaan di sana. Caranya lewat implementasi program dalam radius tiga kilometer (km) dari wilayah operasi,” kata Franky.
Baca juga: Perangi Covid-19 dengan Protokol Kesehatan, Sinar Mas Bentuk Satgas Tersendiri
Menurutnya, perusahaan yang terlibat perlu mendedikasikan hingga dua persen dari keuntungan mereka untuk mendukung program tersebut.
“Sementara itu, pemerintah memberikan relaksasi melalui insentif perpajakan bagi perusahaan tersebut, yang penempatannya diaudit secara terbuka,” sambungnya.
Sebagai informasi, Riset International Monetary Fund dan McKinsey and PricewaterhouseCoopers (PwC) menyebutkan bahwa perekonomian Indonesia bisa saja menduduki peringkat ke-7 dunia pada 2030 mendatang.
Franky menyatakan bahwa riset bukanlah mengada-ada. Ia mencontohkan keberhasilan Public Private Partnership (PPP) sektor agribisnis yang mampu membina satu juta petani pada 2020.
Capaian itu kemudian membuahkan optimisme akan muncul satu triliun dollar untuk Indonesia di masa mendatang.
Baca juga: Sinar Mas Harap Korporasi Bantu UMKM untuk Naik Kelas
Selain sektor agribisnis, pangan, dan pengolahannya, Franky berpendapat, sektor lain diharapkan segera bangkit dan berkontribusi satu triliun dollar AS.
“Contohnya ndustri pariwisata dan ekonomi kreatif, industri mineral dan produk turunan, industri minyak dan gas (migas) dan energi baru terbarukan, industri jasa keuangan dan asuransi, industri jasa kesehatan dan farmasi, serta industri teknologi informasi, komunikasi, dan digital,” katanya.
Lebih lanjut, Franky mengapresiasi langkah pemerintah yang tetap tegas mengizinkan sektor industri bekerja di saat pandemi dengan berbagai peraturan pembatasan dan protokol kesehatan (prokes).
“Sektor pangan dan industri mempekerjakan lebih dari 55 juta orang dari keseluruhan 128 juta pekerja di negeri ini mampu terus bertumbuh dan berkontribusi terhadap perolehan GDP,” tutur Franky.
Baca juga: Hadapi Pandemi Covid-19, Sinar Mas Board Member: Ini Menguji Keberlangsungan Usaha
Franky menilai langkah pemerintah tersebut sebagai bentuk tanggung jawab untuk menggerakkan roda perekonomian Indonesia yang sempat macet beberapa saat.
“Pandemi Covid-19 ibarat dua sisi koin yang berbeda. Di satu sisi, hampir seluruh sektor industri mengalami perlambatan, namun pada sisi yang lain, sektor pertanian justru tumbuh di atas dua persen,” katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.