Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN: Sekarang Harga Mobil Listrik Masih Mahal

Kompas.com - 01/02/2021, 19:02 WIB
Rully R. Ramli,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) menyatakan harga mobil listrik masih mahal. Hal itu tak lepas dari pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM).

"Tapi memang sekarang harganya (mobil listrik masih) mahal karena PPnMB, saya kira sekitar 30 persen," kata Direktur Mega Proyek PLN M Ikhsan Asaad dalam gelaran rapat dengar pendapat bersama Komisi VII DPR RI, Senin (1/2/2021).

Meski begitu ia mengatakan, biaya bahan bakar mobil listrik jauh lebih hemat dibandingkan mobil konvensional. Bahkan, biaya operasional mobil listrik disebut 5 kali lebih murah dibanding mobil yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM).

Rata-rata kendaraan konvensional disebut membutuhkan 1 liter BBM untuk jarak tempuh 10 kilometer (km), sementara mobil listrik rata-rata membutuhkan bahan bakar sebesar 5 kilowatt hour (kWh) untuk jarak tempuh 50 km.

"Salah satu komisaris (PLN) dari Jakarta ke Bali, Denpasar, itu kalau menggunakan mobli listrik, itu Rp 200.000-an biaya listriknya. Sementara itu kalau menggunakan kendaraan internal combustion engine (ICE) kurang lebih Rp 1,2 juta," tuturnya

Baca juga: LPI Bisa Kelola Sumber Daya Alam untuk Investasi, Begini Mekanismenya

Untuk mendukung percepatan penggunaan mobil listrik, Ikhsan menambah, PLN telah menyediakan berbagai insentif bagi para pemilik mobil listrik. Seperti misalnya, diskon tarif listrik sebesar 30 persen untuk pengisian baterai kendaraan di rumah, pada pukul 22.00-05.00.

"Kami memang mendorong supaya lebih banyak lagi men-charge (kendaraan listrik) di rumah," ujarnya.

Selain itu, PLN juga telah bekerja sama dengan berbagai dealer kendaraan listrik, untuk memberikan bantuan penambahan daya listrik di rumah pelanggan.

Sampai dengan saat ini, PLN pun telah mengoperasikan 32 stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang tersebar di 22 lokasi di Indonesia. Rencananya, keberadaan SPKLU akan terus ditambah ke depannya.

"Kami PLN dalam Perpres 55 ditugaskan untuk pertama kalinya mengembangkan SPKLU atau charging station," ucapnya.

Baca juga: Indonesia Bisa Jadi Pemain Industri Kendaraan Listrik Terbesar di ASEAN

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com