Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indeks Manufaktur Terus Melonjak, Menperin: Rebound Ekonomi RI Semakin Cepat

Kompas.com - 01/02/2021, 21:35 WIB
Ade Miranti Karunia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri pengolahan nonmigas di Tanah Air masih menunjukkan geliatnya yang positif pada awal tahun 2021.

Hal ini tercermin dari capaian purchasing managers Index (PMI) manufaktur Indonesia pada bulan Januari 2021 yang berada di level 52,2 atau lebih tinggi dari periode sebelumnya sebesar 51,3.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, selama empat bulan terakhir, PMI manufaktur Indonesia terus melonjak.

Baca juga: Jumlah Tenaga Kerja Sektor Manufaktur Turun Tajam akibat Pandemi

"Di tengah masa-masa sulit ini, kenaikan selama empat bulan berturut-turut ini, menunjukkan bahwa rebound-nya ekonomi Indonesia akan semakin cepat," kata Agus melalui keterangan tertulis, Senin (1/2/2021).

Menurut Agus, kenaikan kinerja manufaktur Indonesia merupakan pencapaian rekor.

Selain itu, peningkatan PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2021 merupakan yang paling cepat selama 6,5 tahun dan yang paling besar sejak survei dimulai pada April 2011.

"Secara pribadi, saya sangat berterima kasih kepada para pelaku industri yang tetap optimis di masa sulit ini. Kami akan semaksimal mungkin menjaga tren positif ini," kata Agus.

Sementara itu, Direktur Ekonomi di IHS Markit Andrew Harker menyatakan bahwa sektor manufaktur Indonesia masih dalam jalur pemulihan pada awal tahun 2021, dengan pertumbuhan output di antara yang terbaik dalam survei selama satu dekade ini.

Baca juga: Industri Manufaktur RI Mulai Bangkit dan Tumbuh Tertinggi Selama Pandemi

"Tren ini memberikan dorongan kepercayaan lebih yang paling tinggi dalam empat tahun terakhir," ujar Harker.

Kenaikan PMI manufaktur Indonesia pada Januari 2021 melampaui capaian PMI manufaktur Vietnam (51,3), kemudian Thailand (49,0), dan Malaysia (48,9).

Sementara itu, PMI manufaktur ASEAN pada awal tahun ini berada di level 51,4.

Bahkan, dari hasil surveinya menunjukkan, China mengalami penurunan kinerja manufaktur dari level 53 pada bulan sebelumnya ke titik 51,5.

Kinerja gemilang dari sektor industri manufaktur Indonesia ini juga tampak pada kontribusinya paling besar terhadap nilai ekspor nasional.

Baca juga: Jika Vaksinasi Covid-19 Lancar, Industri Manufaktur Diproyeksi Tumbuh 3,95 Persen di 2021

Pada periode Januari-Desember 2020, industri pengolahan mampu mencatatkan nilai ekspor sebesar 131,13 miliar dollar AS atau naik 2,95 persen, dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Dengan capaian nilai 131,13 miliar dollar AS tersebut, sektor industri menyumbang dominan hingga 80,30 persen dari total nilai ekspor nasional yang mencapai 163,30 miliar dollar AS pada tahun 2020," sebut Agus.

Kinerja positif ini membuat neraca perdagangan sektor manufaktur sepanjang tahun 2020 menjadi surplus 14,17 miliar dollar AS.

"Ini pun mengindikasikan bahwa kinerja sektor industri yang semakin membaik dan para pelaku industri di tanah air masih agresif untuk menembus pasar ekspor," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com