Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ambisi BUMN Jadi Pemain Dunia di Industri Baterai Kendaraan Listrik

Kompas.com - 02/02/2021, 08:19 WIB
Muhammad Idris

Penulis

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Tim Percepatan Proyek Electric Vehicle (EV) Battery Nasional Agus Tjahajana Wirakusumah mengatakan konsorsium BUMN yang akan mengembangkan proyek baterai kendaraan listrik telah menjajaki kerja sama dengan tujuh investor global.

"Saat ini tengah dilakukan penjajakan calon mitra atau investor. Dari proses penjajakan untuk calon mitra pada gelombang pertama, terdapat tujuh grup perusahaan yang telah memenuhi kriteria diantaranya CATL, LG Chem, Samsung, Tesla, dan BYD," kata Agus dilansir dari Antara, Selasa (2/2/2021).

Agus menjelaskan penjajakan calon mitra dilakukan atas sejumlah kriteria, antara lain memiliki jejak global di dalam industri EV battery dan memiliki rencana untuk melakukan ekspansi bisnis.

Calon mitra juga harus memiliki kekuatan finansial dan investasi di bidang baterai. Kriteria terakhir yakni memiliki reputasi merek yang baik dan memiliki hubungan dengan perusahaan Original Equipment Manufacturer (OEM).

Baca juga: Nasib Kilang Minyak Pertamina di Tengah Gerusan Tren Mobil Listrik

Kementerian BUMN sendiri telah menyiapkan konsorsium Indonesia Battery Holding (IBH) yang akan ikut membangun industri baterai kendaraan listrik.

Konsorsium itu terdiri atas empat BUMN yakni PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau MIND ID, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pertamina (Persero), dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero).

Agus menjelaskan MIND ID sebagai holding industri pertambangan bersama Antam berperan untuk menyediakan bijih nikel sebagai bahan baku baterai hingga diolah menjadi bahan antara berupa prekursor dan katoda.

Pertamina akan berperan untuk memanufaktur produk hilir meliputi pembuatan sel baterai, battery pack, serta Energy Storage System (ESS). Sementara PLN, akan berperan untuk pembuatan baterai sel, penyediaan infrastruktur SPKLU, pengisian daya kendaraan listrik dan integrator Energy Management System (EMS).

Baca juga: Indonesia Bisa Jadi Pemain Industri Kendaraan Listrik Terbesar di ASEAN

Ada pun pembangunan fasilitas daur ulang akan dilaksanakan oleh PT Nasional Hijau Lestari.

"Walaupun penjajakan akan dimulai segera, (pembangunan) baru akan mulai masuk di bisnis sekitar 4-5 tahun yang akan datang setelah dirasa cukup populasi kendaraan yang membutuhkan adanya daur ulang baterai," kata Agus.

Nasib kilang Pertamina

Sementara itu, PT Pertamina (Persero) berencana untuk mengkonversi sebagian kapasitas kilang minyak yang dimilikinya untuk bisa memproduksi petrokimia untuk mendukung pengembangan industri kendaraan listrik seperti mobil listrik.

CEO Subholding Power & New Renewable Energy (PNRE) Pertamina Heru Setiawan mengatakan, hal itu dilakukan agar aset yang dimiliki BUMN itu bisa tetap digunakan meski ada inisiatif pengembangan kendaraan listrik.

Baca juga: Dari Tesla Hingga LG, Ini 7 Perusahaan Global Calon Mitra Industri Baterai Kendaraan Listrik Indonesia

"Kita sadari demand BBM akan turun. Oleh karena itu, untuk di sisi kilang, kilang nanti akan berkonversi selain menyediakan BBM untuk masyarakat, juga dikonversikan sebagian kapasitasnya itu menjadi petrokimia, yang nanti berhubungan juga dengan EV," kata Heru.

Heru menjelaskan penambahan kapasitas untuk produksi petrokimia akan ditingkatkan sebagai bahan baku plastik yang akan menggantikan plat baja yang ada di kendaraan berbahan bakar fosil.

"Karena sebagian besar kendaraan listrik itu, dalam rangka kompensasi beratnya baterai, itu (perlu) mengganti plat baja jadi plastik. Oleh karena itu, ke depannya kilang kami akan kami konversikan untuk memproduksi petrokimia sebagai bahan baku untuk EV maupun baterainya," kata Heru.

Khusus untuk di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), Heru menjelaskan Pertamina telah berkoordinasi dengan PLN yang juga membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

"Nanti akan di-combine (SPBU) dengan SPKLU," terang Heru.

Baca juga: Pembangunan Industri Baterai Kendaraan Listrik Diproyeksi Capai Rp 243,6 Triliun

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, Masih Rugi

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com